Mengenal Atresia Bilier, Penyakit Langka yang Menyerang Anak Baru Lahir

Sabtu, 05 Oktober 2019 | 17:00 WIB
Mengenal Atresia Bilier, Penyakit Langka yang Menyerang Anak Baru Lahir
Prof Ming-Chih Ho saat dijumpai di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019). (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengenal Atresia Bilier, Penyakit Langka yang Menyerang Anak Baru Lahir

Pernah mengalami atau melihat seorang anak mengalami buang air besar, akan tetapi berwarna putih serta diiringi dengan perut yang semakin membesar dengan badan yang kurus seperti kurang gizi atau malnutrisi.

Jika sudah gejala seperti ini nampaknya harus sangat diwaspadai karena anak diprediksi mengalami penyakit langka yang dinamakan Atresia Bilier. Penyakit langka yang dilami anak kecil dan dibarengi dengan kulitnya menguning seperti menderita liver. Hal itu diungkapkan Prof Ming-Chih Ho di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019).

"Karena malnutrisi jadi agak kurus terus berat badannya nggak berat, sedikit kurus tapi perutnya gede, karena di dalamnya mengandung air," jelasnya.

Baca Juga: Dikira Deg-degan karena Minum Kopi, Wanita ini Derita Penyakit Langka!

Perut membuncit dan badan yang kurus memang sekilas terlihat seperti malnutrisi. Tapi yang membedakan, pada penyakit ini perut buncit hanya salah satu tanda, dan bukan tanda utama. Itu karena liver atau hati yang mengalami kelainan sehingga nutrisi sulit diserap.

Berdasarkan temuan Prof. Ho di Indonesia ada sebanyak 2 ribu hingga 3 ribu anak yang menderita atresia, dan berkaca berdasarkan penuturan pasien penanganan penyakit langka ini masih sangat kurang.

Prof. Ho berharap rumah sakitnya Taiwan Medical Miracles mampu berkolaborasi dengan rumah sakit Indonesia, mengingat sepak terjang Taiwan di beberapa kasus anak dengan atresia berhasil ditangani. Di Taiwan sendiri ada kurang lebih 10 ribu anak penderita atresia.

"Seminar disini untuk cari kolaborasi sama hospital disini, salah satu paling gampang di Taiwan ada kartu yang ada warna BAB, orang tua bisa bedain warna BAB anak-anak, dengan lihat yang mana. Kalau udah berbahaya bisa langsung ke dokter," katanya.

Sementara itu atresia yang sudah parah fases tidak lain berwarna putih, melainkan berwarna merah alias darah yang keluar, bahkan hingga muntah darah. Seperti yang dialami Sherlyn Aurelia, bocah balita asal Siantang, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Anak Idap Penyakit Langka, Dede Sunandar Mau Nangis Bilang Ini ke Istri

Pada atresia yang belum begitu parah bisa ditempuh melalui operasi kasai, walau dengan operasi ini liver masih bisa kambuh dan bisa hidup 30 hingga 40 tahun. Meskipun jarang yang dapat mencapai hingga usia 50 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI