Suara.com - Adanya hukuman bagi anak-anak sekolah yang melanggar peraturan memang hal wajar. Tetapi, apakah hukuman yang sampai menyebabkan seseorang meninggal dunia masih bisa disebut wajar?
Baru-baru ini, seorang anak laki-laki usia 14 tahun asal Sulawesi meninggal dunia diduga setelah dihukum lari 20 putaran di bawah terik matahari. Anak tersebut dihukum lari 20 putaran lantaran telat masuk sekolah hingga 25 menit.
Berdasarkan laporan Guanghua Daily yang dikutip World of Buzz, siswa bernama Fanly tersebut sempat mengeluh pusing pada gurunya ketika diminta berlari. Tetapi, guru yang memberinya hukuman melarang Fanly beristirahat dan diminta tetap berlari meski pusing.
Tak lama setelah itu, Fanly seketika terjatuh pingsan ketika berlari. Fanly pun sempat dilarikan ke runit gawat darurat untuk mendapat pertolongan.
Baca Juga: Pria Juga Bisa Terkena Kanker Payudara, Ketahui Penyebab dan Jenisnya!
Sayangnya, dokter tidak bisa berbuat banyak karena Fanly lebih dulu meninggal dunia. Karena itu, kematian Fanly diduga karena kelelahan berlari di bawah terik matahari.
Sementara, Julin sebagai ibu Fanly juga belum bisa menerima kematian anaknya. Pasalnya, Julin mengetahui bahwa anaknya tidak pernah memiliki riwayat penyakit serius apapun.
Begitu pula ayah Fanly, Jony juga meminta meminta pertanggungjawaban dari guru yang menghukum anaknya berlari 20 putaran di bawah terik matahari. Pasalnya, guru tersebut mengabaikan keluhan Fanly yang sudah merasa pusing sebelum jatuh pingsan.
Meskipun hasil otopsi kematian Fanly belum dirilis, sementara penyebab kematiannya diduga karena kelelahan dan kepanasan. Bahkan, orangtua Fanly pun tengah melaporkan kasus kematian anaknya ke pihak berwajib.
Harapan mereka, polisi bisa menyelidiki kasus kematian anaknya sampai tuntas. Sehingga tidak ada lagi siswa yang mengalami hal sama seperti Fanly.
Baca Juga: Jangan Dipaksa, Ini 5 Tanda Tubuh Kelelahan dan Butuh Istirahat!
Tetapi, apakah kelelahan bisa menyebabkan kematian seperti yang dialami oleh Fanly?
Melansir dari Hellosehat, sebenarnya kelelahan sampai menyebabkan kematian bisa saja terjadi. Karena, risiko penyakit jantung akan meningkat ketika seseorang sangat kelelahan.
Apalagi jika mereka memiliki riwayat penyakit tersebut sebelumnya, seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Meskipun di sisi lain, menurut dr. Yeung, kematian akibat gagal jantung yang disebabkan oleh stres dan kelelahan terbilang masih sangat jarang terjadi.
Sementara itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa kelelahan tidak secara langsung menyebabkan kematian akibat penyakit jantung. Namun, kondisi stres yang berkepanjangan bisa saja menyebabkan risiko penyakit akibat penyakit jantung.