Campuran Darah Pasien Kebal Ebola Tengah Disiapkan Menjadi 2 Obat Baru

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Jum'at, 04 Oktober 2019 | 11:25 WIB
Campuran Darah Pasien Kebal Ebola Tengah Disiapkan Menjadi 2 Obat Baru
Campuran Darah Pasien Kebal Ebola Tengah Disiapkan Menjadi 2 Obat Baru [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Campuran Darah Pasien Kebal Ebola Tengah Disiapkan Menjadi 2 Obat Baru. 

Wabah Ebola kembali merebak dengan cepat di beberapa negara Afrika, khususnya di republik demokratik Kongo.

Hal ini diketahui saat Menteri kesehatan Amerika merespon dengan baru saja berkunjung ke pusat bencana yang terletak di perbatasan timur laut Kongo.

Ini adalah perjalanan yang tidak mudah, dan jarang dilakukan oleh orang barat, karena harus melewati hutan lebat, gunung berapi dan jalan panjang yang berdebu ke desa Butembo.

Baca Juga: Ebola Mendekat, Pemerintah Sudan Selatan Perketat Layanan Kesehatan

Ketika sampai di sana, sepatu dan tangan harus disemprot dengan bahan suci hama, dan semua orang yang masuk ke desa itu diperiksa apakah ia demam atau tidak.

Ini adalah kunjungan Menteri Kesehatan AS Alex Azar yang pertama ke pusat pengobatan Ebola di Butembo, garis terdepan untuk melawan virus yang sangat mematikan itu.

Menteri Azar mengatakan, “Ini adalah keadaan yang sangat tragis, khususnya melihat begitu banyak anak-anak yang terkena wabah Ebola. Tapi saya berharap semuanya akan bisa diatasi,” ujarnya seperti mengutip VOAIndonesia.

Wabah Ebola dimulai tahun lalu, dan kini menjadi wabah yang terburuk, karena mengakibatkan lebih dari 3.000 orang terkena virus itu. Jumlah korban meninggal mencapai lebih dari 2.000 orang.

Tapi kini ada sedikit harapan, dengan dikembangkannya dua obat baru yang dibuat dengan campuran darah seorang pasien yang kebal terhadap Ebola.

Baca Juga: Ebola Telan Korban Jiwa di Uganda, Satu Anak Meninggal

Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)
Seorang pria di Kongo diberi vaksin anti Ebola oleh salah satu petugas medis. (AFP)

Kata dr Anthony Fauci, pakar pada lembaga nasional penyakit menular dan alergi, “Kalau dikatakan sudah ada pengobatan untuk penyakit Ebola, timbul kesan bahwa semua orang yang terkena akan bisa disembuhkan. Tapi soalnya, ada orang-orang yang penyakitnya sudah terlalu parah dan tidak bisa tertolong oleh obat itu. Kalau pasien bisa diobati lebih dini, ada kemungkinan berkurangnya tingkat kematian karena Ebola itu,”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI