Dari Perawakan Pendek hingga Stres, Ini Konsekuensi Pubertas Dini

Jum'at, 04 Oktober 2019 | 08:05 WIB
Dari Perawakan Pendek hingga Stres, Ini Konsekuensi Pubertas Dini
perempuan alami puberti dini (Pixbay/foundry)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masa puber bagi perempuan umumnya terjadi saat mereka berusia 10 atau 11 tahun. Masa ini ditandai dengan pertumbuhan payudara, mulai menstruasi, hingga muncul jerawat di wajah.

Tetapi, semakin berkembangnya zaman, semakin banyak juga anak yang mengalami pubertas dini.

Pubertas dini pada perempuan bisa terjadi sebelum usia 7 atau 8 tahun.

Meski ini tidak berbahaya, peneliti telah menghubungkan sejumlah konsekuensi kesehatan dan psikologis saat seseorang mengalami pubertas dini.

Baca Juga: Tidur dengan Lampu Menyala, Gadis 7 Tahun Alami Pubertas Dini

Melansir WebMD, pubertas dini dapat menyebabkan masalah fisik dan emosional pada anak.

Ilustrasi anak perempuan pubertas dini. (Shutterstock)
Ilustrasi anak perempuan pubertas dini. (Shutterstock)

Perawakannya pendek

Meski awalnya mereka akan tumbuh dengan cepat, beberapa justru akan berakhir pendek saat sudah dewasa. Ini terjadi karena saat pubertas berakhir, pertumbuhan juga berhenti.

Karena pubertas sebelum waktunya berakhir lebih awal dari pubertas normal, anak-anak ini berhenti tumbuh pada usia lebih dini. Terkadang, hasil akhirnya mungkin lebih pendek daripada yang seharusnya terjadi.

Masalah perilaku

Baca Juga: Waduh, Produk Perawatan Ibu Hamil Bisa Memicu Pubertas Dini pada Anak!

Beberapa studi telah menemukan hubungan antara pubertas dini dan masalah perilaku, terutama pada anak-anak dengan keterlambatan perkembangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI