Suara.com - Pada 2018 lalu, sekitar 900 ribu orang Indonesia tercatat masuk ke Malaysia untuk melakukan perjalanan wisata kesehatan. Angka tersebut diduga akan naik dan mencapai angka 1,1 juta kunjungan pada 2019 ini.
Ditemui dalam acara kerjasama Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan Traveloka di Jakarta pada Kamis (3/10), Chief Commercial Officer of Malaysia Healtcare Travel Council, Nik Yazmin Nik Azman, mengatakan sistem perawatan kesehatan di Malaysia menawarkan perawatan paliatif yang menenangkan bagi pasien maupun keluarga pasien mulai dari turun pesawat sampai kembali pulang ke Indonesia.
"Dari turun, orang kami sudah jemput di sana (bandara) dan diurus sampai keluar (rumah sakit)," kata Yazmin.
Selain itu, kesamaan bahasa, makanan, serta nilai mata uang yang tak jauh berbeda, membuat banyak orang Indonesia memilih datang berobat ke Malaysia.
Baca Juga: 5 Barang yang Wajib Dibawa saat Berobat ke Luar Negeri
Melihat tren tersebut, Traveloka menjalin kerjasama dengan pihak MHTC untuk memberikan pengalaman pasien end to end dan bebas hambatan melalui platform Traveloka bertajuk 'Traveloka VIP Pass for Malaysia Healthcare'.
"Kami ingin memberi kemudahan kepada para pasien Indonesia yang mau ke Malaysia untuk mencari hotel dan akomodasi yang sesuai dengan anggaran dan dekat dengan fasilitas kesehatan yang dituju," tambah Vice President Market Management, Accommodation Traveloka, John Safenson, dalam acara yang sama.
Para wisatawan kesehatan cukup mengakses microsite Medical Tourism Malaysia (Indonesia) di https://medicaltourismmalaysia.id/ untuk mencari pilihan akomodasi termurah dan terjangkau yang berlokasi di dekat fasilitas kesehatan yang menjadi pilihan mereka. Dengan memesan melalui microsite ini, para calon wisatawan kesehatan dapat menerima diskon khusus hingga 25 persen untuk hotel-hotel tertentu.