Suara.com - Selama ini orang mengira bahwa wanita rentan mengalami stres setelah melahirkan. Padahal pria juga bisa mengalami stres dan depresi pascapersalinan.
Sebuah studi mengungkapkan depresi pascanatal pada seorang ayah justru lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Seorang ayah juga sudah merasakan stres dan kecemasan sejak terjadinya kehamilan.
Bahkan sebuah penelitian baru menemukan satu dari sepuluh ayah mengalami depresi setelah istrinya melahirkan. Tapi mengapa kondisi psikologis ayah setelah istri melahirkan tidak mendapat perhatian?
Berdasarkan laporan Mama Mia dilansir dari Asia One, sebagai besar wanita lebih terbuka dalam membicarakan perasaan, pikiran dan kegelisahan mereka. Berbeda dengan pria yang lebih suka diam dan memendam sehingga tak ada orang menyadari bahwa mereka bisa depresi.
Baca Juga: Belajar dari Marshanda, Begini Caranya Mengatasi Depresi
Faktor depresi pada ayah dan ibu pascanatal pun sangat berbeda. Faktor-faktor yang memengaruhi seorang ayah depresi setelah istrinya melahirkan sangat khas.
"Perubahan dinamika keluarga, perasaan dikucilkan karena hadirnya seorang anak, memiliki harapan yang tidak realistis tentang seks pascapersalinan, merasa tidak mendapat perhatian atau membenci bayi, kekhawatiran akan tanggung jawab dan beban keuangan yang lebih besar," kata Siobhan Rennie.
Karena itu, Siobhan sering bertanya-tanya suaminya mengalami depresi pascanatal atau tidak. Di sisi lain, ia juga senang meminta suaminya pergi ke psikolog untuk menceritakan perasaannya.
Meskipun jarang sekali laki-laki melakukan hal itu. Karena, sebagian besar pria lebih suka menyelesaikan masalahnya sendiri daripada meminta bantuan.
Jika Anda sulit memahami pasangan sedang mengalami depresi setelah melahirkan atau tidak. Anda bisa memperhatikan beberapa tanda-tanda berikut ini:
Baca Juga: Marshanda Pernah Alami Depresi, Apakah Anak Bisa Ikut Merasakannya?
1. Perasaan mudah tersinggung