Misoprostol: Cara Aborsi Aman yang Menjadi Tidak Aman di Indonesia

Kamis, 03 Oktober 2019 | 09:30 WIB
Misoprostol: Cara Aborsi Aman yang Menjadi Tidak Aman di Indonesia
Ilustrasi misoprostol (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aborsi selain dilakukan dengan cara prosedur bedah, juga dapat dilakukan dengan pil. Salah satu pil yang aman digunakan adalah mistropostol.

Secara umum, misoprostol merupakan obat yang mencegah peradangan lambung selama mengonsumsi NSAID (aspirin, ibuprofen, naproxen), terutama jika memiliki tukak lambung.

Itulah mengapa mistropostol digunakan sebagai obat maag.

Sedangkan jika digunakan sebagai obat aborsi yang aman, misoprostol biasa dikombinasikan dengan obat mifepristone. Meski sebenarnya obat ini dapat digunakan tanpa kombinasi apapun.

Baca Juga: Aborsi Pasien yang Salah, Dokter dan Perawat Ini Ditangkap

Berdasarkan studi dari Prof. dr. Meiwita Budiharsana, MPA, PhD dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, pil aborsi yang sebenarnya aman ini justru beralih menjadi tidak aman.

Prof. dr. Meiwita Budiharsana, MPA, PhD (Suara.com/Rosiana)
Prof. dr. Meiwita Budiharsana, MPA, PhD (Suara.com/Rosiana)

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya informasi apapun terkait misoprostol di Indonesia. Padahal, obat ini sudah beredar di pasaran, bahkan beberapa dijual secara 'gelap'.

Bahkan, dari hasil studi dr. Meiwita, sebanyak 95,5% bidan hanya memiliki pengetahuan yang minim tentang misoprostol.

"Dan mereka paling punya akses terhadap misoprostol. Karena misoprostol didistribusikan ke puskesmas. Tidak ada kontrol untuk itu," tutur dr. Meiwita, dalam acara Konferensi Internasional Pertama mengenai Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Indonesia, di Hotel Sahid Jaya, Selasa (2/10/2019).

Ia menambahkan, di Indonesia, misoprostol dikategorikan sebagai obat yang tidak berlabel. Maksudnya, tidak ada informasi mengenai dosis, cara penggunaan serta waktu pemakaian yang tepat.

Baca Juga: Pasal Aborsi RKUHP Tuai Kontroversi, Psikolog Buka Suara

"Mereka cuma mencontoh apa yang dilakukan oleh dokter di situ, belum tentu ada dokter spesialis. Seperti itu yang dilakukan dokter, seperti itu yang dilakukan bidan," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI