Menurutnya, ada dua hal yang mendasari banyak orang tidak pernah datang ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya. Hal tersebut mulai dari anggapan bahwa dokter gigi mengerikan dan biayanya yang mahal.
Padahal sekarang masyarakat sudah bisa menggunakan layanan BPJS untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Meskipun, tidak semua perawatan medis bisa menggunakan BPJS.
"Kenapa jarang ke dokter gigi? Karena kurangnya kesadaran. Pertama, masalah gigi tidak harus ditandai dengan sakit. Kedua, gigi itu bagian integral dari tubuh yang mana kala berlubang atau radang gusi jadi sumber infeksi. Ketiga, pencegahan lebih bagus daripada sampai menunggu sakit gigi," paparnya.
Selain itu, masyarakat sudah seharusnya menyadari bahwa gigi dan mulut sebagai pintu gerbang dari apapun yang akan masuk ke dalam tubuh. Sebab, permasalahan yang terjadi pada gigi dan mulut bisa berdampak pada keluhan lain, termasuk jantung hingga gula darah.
Baca Juga: Bentuk Gigi Anda Ungkap Kepribadian Anda yang Paling Menarik!
Misalnya, seseorang memiliki gigi mati yakni gigi yang terkadang terasa sakit dan tidak sakit. Gigi itu disebut gigi mati yang nantinya akan terjadi proses pembusukan.
Seseorang mungkin saja tidak akan merasakan sakit lagi. Tapi, gigi mati itu bisa menjadi sumber infeksi yang berdampak pada jantung, gula darah, kehamilan, otak, sendi dan organ tubuh lainnya.
Bahkan infeksi pada gigi juga sudah mulai berdampak pada mata dan sinusitis. Karena itu, rongga mulut yang menjadi pintu gerbang nutrisi harus diperhatian sejak dini.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran ini pula, dokter gigi berpengalaman RSGM dan mahasiswa FKG UGM siap memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta edukasi mulai Selasa (2/10/2019) hingga Jumat (4/10/2019) besok.
Harapannya, gerakan Indonesia Tersenyum oleh Pepsodent ini bisa membuat semua orang menjadi "Pahlawan Senyum" dengan caranya masing-masing.
Baca Juga: Ternyata Kebersihan Gigi dan Mulut Bisa Pengaruhi Penyakit Kardiovaskular
"Dalam mendukung gerakan 'Indonesia Tersenyum' yang salah satunya dilaksanakan melalui BKGN 2019, Pepsodent percaya bahwa setiap orang bisa menjadi 'Pahlawan Senyum' dengan caranya masing-masing. Mulai dari tenaga medis, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, orangtua, guru bahkan anak-anak," kata drg. Ratu MIrah.