Suara.com - Banyak orang seringkali tidak tahan untuk memencet jerawat yang mengganggu penampilan. Padahal kebiasaan memencet jerawat bisa merusak kulit hingga membahayakan nyawa.
Seperti kisah pria usia 51 tahun asal Cina ini yang memencet benjolan di area dahinya karena disangka jerawat. Setelah dipencet, ternyata benjolan di dahinya adalah tanda tumor.
Sebelumnya, sudah banyak ahli dermatologi yang memeringatkan agar orang-orang jangan memencet jerawat. Karena, hal ini bisa merusak jaringan parut pada kulit secara permanen bahkan lebih parah lagi.
Sayangnya dilansir dari World of Buzz, masih banyak orang yang tidak peduli dengan larangan tersebut. Begitu pula dengan pria 51 tahun ini yang nekat memencet jerawat di dahinya daripada berkunjung ke dokter.
Baca Juga: Jerawat di Pantat Sungguh Mengganggu, Coba Manfaatkan 3 Bahan Alami Ini
Setelah dipencet, jerawat di dahinya justru semakin tumbuh, padat dan menghitam. Saat itulah pria tersebut baru mulai mengunjungi dokter untuk menangani benjolannya.
Dokter pun mendiagnosis pria itu menderita squamous cell carcinoma (SCC) yang merupakan bentuk kanker kulit paling umum kedua.
Pastinya, pria ini tak pernah menyangka benjolan seperti jerawat di dahinya ternyata tumor ganas yang membusuk dan berdarah setelah pecah.
Sebenarnya, tindakan bedah adalah metode perawat yang paling umum dan efektif untuk menangani kondisi pria itu.
Tetapi karena tumor tersebut berada di dahinya, pria itu memiliki risiko kerusakan saraf selama operasi yang menyebabkan kelopak matanya menutup secara permanen.
Baca Juga: Ria Irawan Masih Merokok, Apa Efeknya pada Kanker Kelenjar Getah Bening?
Selain itu, pria itu juga berisiko mengalami banyak komplikasi lanjut yang membutuhkan penanganan dokter ahli. Salah satunya transplantasi kulit, di mana kulit dari bagian tubuh lain diambil lalu dicangkokkan pada daerah yang terkena.