Suara.com - Konflik Wamena, Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Gabungan TNI dan Polri
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama TNI dan Polri bekerja sama untuk mengirim tenaga kesehatan gabungan ke wilayah konflik di Wamena, Papua.
Sekitar 58 dokter dari institusi kepolisian dan TNI akan bergabung bersama tenaga kesehatan sipil yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan.
Mereka dikirim secara bertahap dalam beberapa kloter dan bertugas selama dua minggu untuk kemudian diganti oleh kloter berikutnya. Untuk kloter pertama, Kemenkes telah mengirim 31 dokter ke wilayah konflik pada Senin (23/9) lalu.
Baca Juga: Sebelum Beli Produk Racikan Dokter untuk Perawatan Kulit, Perhatikan 3 Hal
"Jika diperlukan obat dan sebagainya, akan dititip ke TNI menggunakan Hercules," kata Menteri Kesehatan, Nila Moeloek di Gedung Kementerian Kesehatan RI, di Jakarta, Senin, (30/9/2019).
Kemenkes bersama Kementerian Sosial telah mengirimkan logistik berupa asupan obat-obatan dan makanan untuk pengungi dan warga Wamena, Papua.
Selain tenaga medis gabungan yang sudah dan akan segera dikirim, TNI juga telah menyiapkan KRI dr. Soeharso (990) jenis kapal bantu Rumah Sakit yang di dalamnya terdapat 66 tenaga medis ahli.
"Kalau diperlukan tindakan yang memerlukan alat canggih, sudah bisa dilakukan (di KRI dr. Soeharso)," ujarnya lagi.
Selain urusan luka fisik, Kemenkes juga akan mengirim tim trauma healing pada Senin (30/9) malam ini dan pada Kamis (3/10).
Baca Juga: PDEI Desak Polisi Tindak Tegas Pembunuh Dokter Soeko Saat Kerusuhan Wamena
"Kami sudah menyiapkan tim yang akan berangkat malam ini dan Kamis. Fokusnya dua, korban yang di Wamena dan keluarga korban yang ada di masyarakat. Kami memberikan pelayanan bukan hanya pada yang sakit tapi juga warga yang mengalami dan melihat tapi tidak membutuhkan pengobatan fisik," tambah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes.