Berhubungan Seks Saat Tidur, Ketahui soal Sexsomnia dan Cara Mengatasinya!

Vika Widiastuti Suara.Com
Jum'at, 27 September 2019 | 21:15 WIB
Berhubungan Seks Saat Tidur, Ketahui soal Sexsomnia dan Cara Mengatasinya!
Ilustrasi perempuan alami orgasme. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan tidur meliputi beberapa jenis. Salah satu yang jarang terdengar adalah sexsomnia, yaitu gangguan tidur di mana orang berhubungan seks atau masturbasi dalam tidur mereka.

Orang yang hanya mimpi berhubungan seksual bukan dianggap sexsomnia karena tidak melibatkan tindakan fisik atau perilaku.

Dilansir dari timesofindia, kasus pertama sexsomnia dilaporkan pada 1986. Pada sebuah studi tahun 2015, dilaporkan hanya ada 94 kasus sexsomnia yang didokumentasikan di seluruh dunia.

Orang yang mengalami gangguan ini biasanya terlibat dalam perilaku seksual ketika tidur, seringkali dengan orang lain. Namun, orang yang mengalami gangguan ini tidak menyadarinya.

Baca Juga: Gangguan Tidur Bisa Diatasi dengan Berkunjung ke Dokter Gigi

Sebaliknya, yang memperhatikannya adalah orang-orang yang berbagi tempat tidur dengannya, seperti pasangan, orang tua, teman, atau temen sekamar.

Ilustrasi orgasme. (Shutterstock)
Ilustrasi orgasme. (Shutterstock)

Beberapa gejala orang mengalami sexsomnia di antaranya adalah bersenang-senang dengan pasangan di tempat tidur, menyodorkan panggul, tindakan meniru hubungan seksual, orgasme spontan, dan tidak menyadari perilakunya, yang juga disebut parasomnia.

Meski penyebab pasti gangguan ini belum diketahui, tapi dokter mengatakan beberapa hal mungkin berkontribusi, seperti kurang tidur, stres, kelelahan, kecemasan, alkohol, obat-obatan tertentu, dan pola tidur yang tidak teratur.

Beberapa kondisi medis juga bisa berpengaruh, misalnya kelainan tidur seperti sleepwalking atau sleep talking, sindrom kaki gelisah, epilepsi terkait tidur, penyakit refluks gastrointestinal, migrain, dan cedera kepala.

Namun, jangan cemas, kondisi ini bisa diobati. Anda bisa melakukan terapi, konseling, atau pengobatan untuk mengatasi rasa malu yang mungkin timbul.

Baca Juga: Diabetes dan Gangguan Tidur Sebabkan Kebutaan?

Menjaga kebersihan tempat tidur dan waktu tidur yang teratur juga membantu. Hindari pula konsumsi alkohol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI