Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama?

Jum'at, 27 September 2019 | 19:40 WIB
Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama?
Ilustrasi pasangan saling jatuh cinta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut survei pada 2017 dari situs kencan Elite Singles via Harper's Bazaar, sebanyak 61% wanita dan 72% pria berpikir bahwa cinta pada pandangan pertama itu nyata.

Untuk Anda sendiri, apakah cinta pada pandangan pertama itu nyata?

Jika Anda bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi, penjelasan berikut ini, yang dilansir dari INSIDER, dapat menjawabnya.

- Ada reaksi kimia di otak yang membuat Anda merasakan cinta

Baca Juga: Bukan Cantiknya, 3 Sifat Wanita yang Bikin Pria Makin Mudah Jatuh Cinta

Menurut neuropsikoterapis Dr. Trisha Stratford, saat jatuh cinta otak akan menciptakan dopamin dan serotonin, mirip ketika seseorang menggunakan heroin.

Karena zat-zat kimia itu, Anda mungkin merasakan keterikatan instan dengan seseorang, dan selama otak Anda dapat merasakan bahwa keterikatan itu berbalik, zat kimia itu akan tetap hidup.

"Saat Anda melihat ke mata orang lain, osilator adaptif Anda, yang merupakan bagian dari pusaran prefrontal, bagian dari kompleks frontal orbital, 'mengunci' antara Anda dan pasangan," kata Stratford.

Ia menambahkan, apabila perasaan ini semakin besar maka perasaan cinta akan semakin kuat.

Alasan Seseorang Jatuh Cinta dengan Teman Sekantor ( shutterstock )
Jatuh Cinta dengan Teman Sekantor ( shutterstock )

- Cinta pada pandangan pertama sebenarnya bisa menjadi "ilusi positif" yang Anda dan pasangan ciptakan sendiri.

Baca Juga: Berjuta Rasanya, Zodiak Ini Mudah Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Menurut Psychology Today, menurut studi 2017 oleh para peneliti di University of Groningen mengungkapkan cinta pada pandangan pertama sebenarnya bisa menjadi "ilusi positif".

Studi ini juga mengungkapkan kebanyakan orang yang mengalami cinta pada pandangan pertama berakhir dalam hubungan jangka panjang dengan orang itu.

Hal ini membuat peneliti percaya cinta pada pandangan pertama adalah bias ingatan dan bukan jenis cinta yang unik.

- Itu semua bisa dimulai dengan ketertarikan instan

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, ilmuwan menemukan orang dapat segera memutuskan apakah mereka menemukan seseorang yang menarik.

Dalam hitungan detik (atau bahkan kurang), otak Anda tahu apakah ia tertarik pada siapa yang ditatapnya. Ini sering kali dapat menyebabkan hubungan yang langgeng.

Ilustrasi jatuh cinta (shutterstock)
Ilustrasi jatuh cinta (shutterstock)

- Cinta pada pandangan pertama tidak selalu berarti hubungan Anda akan bertahan lama.

Kesan pertama itu penting, tetapi kesan yang bagus tidak menjamin hubungan Anda selanjutnya.

"Ini tentang apa yang diinvestasikan dalam pertumbuhan emosional dan spiritual orang lain," kata psikolog klinis Dr. Salida Afridi.

Menurutnya, ada masalah yang lebih dalam dari sekadar keindahan dan ketertarikan.

Jadi, meski seseorang dapat jatuh cinta pada awalnya, mereka harus tetap bekerja untuk menjaga hubungan tetap hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI