Per 27 September 2019 Ada 805 Kasus Penyakit Paru-Paru Terkait Vape di AS

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Jum'at, 27 September 2019 | 14:37 WIB
Per 27 September 2019 Ada 805 Kasus Penyakit Paru-Paru Terkait Vape di AS
Per 27 September 2019 Ada 805 Kasus Penyakit Paru-Paru Terkait Vape di AS (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada 805 Kasus Penyakit Paru-Paru Terkait Vape per 27 September 2019

Epidemi penyakit paru-paru yang parah terkait kebiasaan mengisap vape atau rokok elektrik meningkat, kata pejabat federal AS. Mereka masih berusaha menemukan penyebab dari epidemi ini.

Mengutip VOAIndonesia, Jumat (27/9/2019), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan tercatat sampai hari Kamis 26 September 2019, ada 805 kasus yang dikonfirmasi atau dicurigai sebagai penyakit paru-paru terkait vape atau rokok elektrik di 46 negara bagian dan Virgin Islands. Jumlah itu naik sebanyak lebih dari 200 kasus minggu lalu, dan sudah tercatat ada dua belas kematian dilaporkan.

Ratusan orang mengalami gangguan pernapasan dan sesak napas, diduga karena penggunaan produk rokok elektrik alias vape. (Dok. Suara.com)
Ratusan orang mengalami gangguan pernapasan dan sesak napas, diduga karena penggunaan produk rokok elektrik alias vape. (Dok. Suara.com)

Banyak korban penyakit paru-paru mengatakan, mereka menggunakan produk vape yang mengandung THC, sebuah unsur dalam marijuana yang menyebabkan efek mabuk. Tetapi korban lainnya mengatakan mereka hanya mengisap nikotin.

Baca Juga: Setelah Amerika, Kini India Buat Undang-Undang Larang Produk Vape

CDC mendesak masyarakat agar menghentikan kebiasaan mengisap vape atau rokok elektrik, tetapi beberapa negara bagian sedang menunggu pihak pemerintah federal untuk mengambil langkah yang lebih tegas.

Massachussetts pada minggu ini menjadi negara bagian pertama yang melarang semua penjualan vape atau rokok elektrik baik secara online maupun eceran.

Larangan itu berlaku sementara selama empat bulan. Negara bagian lain telah menghentikan penjualan produk vape yang diberi perisa buah atau permen untuk menggaet perokok muda.

Produsen vape atau rokok eletrik terbesar di AS, JUUL, mengumumkan akan menghentikan pengiklanan produk ini. 

Baca Juga: Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Sesak Napas? Ini Kata Pengguna Vape

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI