Suara.com - Setiap orang tentu memiliki ketakutan, terutama anak-anak yang masih di bawah usia lima tahun.
Terkadang ketakutan ini muncul secara naluriah. Seperti suara keras, monster, orang asing, hingga benda atau kondisi lainnya.
Ini merupakan bagian dari perkembangan yang normal. Menjadi takut adalah tanda bahwa balita mendapatkan kesadaran akan dunia dan berusaha memahaminya, kata Ari Brown, MD, penulis Baby 411 (Windsor Peak Press).
Oleh karena itu, orang tua dapat membantu menavigasi ketakutan mereka agar anak bisa percaya diri.
Baca Juga: Waspada, Bila Bayi Baru Lahir Tidak Refleks saat Dengar Suara Keras
Melansir Parents.com, bayi baru lahir memiliki dua ketakutan, yaitu suara keras dan jatuh.
"Otak dan saraf bayi tumbuh pesat dalam dua tahun pertama kehidupan, tetapi mereka dilahirkan dengan sistem saraf yang sangat tidak matang," kata Dr. Brown.
Artinya, kata Dr. Brown, bayi belum bisa menafsirkan atau menangani input sensorik tertentu, seperti suara keras atau perasaan jatuh.
Inilah sebabnya ketika ada suara keras yang tiba-tiba didengar mereka, bayi akan menangis ketakutan.
"Ketika sistem sarafnya matang dan dia fokus pada lingkungannya, ketakutan baru muncul, dan pada 8 hingga 10 bulan, konsep 'objek permanen' mulai berlaku," lanjutnya.
Baca Juga: Ternyata Bayi Baru Lahir Pun Bisa Kena Kanker
Sebelum masa ini, ketika lingkungan kosong (tidak ada orang di sekeliling bayi), orang-orang seakan tidak ada dipikiran si bayi.