Dokter Anak: Paparan Nikotin Bisa Bikin Otak Anak Terganggu

Rabu, 25 September 2019 | 10:10 WIB
Dokter Anak: Paparan Nikotin Bisa Bikin Otak Anak Terganggu
Ilustrasi asap rokok pada anak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Anak: Paparan Nikotin Bisa Bikin Otak Anak Terganggu

Bahaya merokok untuk anak, baik itu rokok elektrik maupun rokok konvensional, sangat serius. Pakar kesehatan anak menyebut efek paparan nikotin dari rokok bisa mengganggu otak anak.

"Pada usia anak, remaja, bahkan sampai di usia dewasa muda, otak kita masih berkembang. Pajanan nikotin, walaupun hanya sedikit dapat dengan mudah dan cepat menimbulkan adiksi, dan pada saat yang sama mengganggu perkembangan sinaps," ujar dr. Catahrine M. Sambo, SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara temu media soal rokok elektrik di Kantor PB IDI, Selasa (24/9/2019).

Baca Juga: Meski Tanpa Nikotin, Rokok Elektrik Picu Kerusakan Pembuluh Darah!

dr Catahrine menyoroti klaim yang menyebut rokok elektrik lebih aman karena hanya mengandung nikotin, berbeda dengan rokok konvensional yang mengandung tar dan ribuan bahan kimia lainnya. Padahal menurut dr Catahrine, paparan sedikit saja nikotin pada anak dan remaja dapat merusak perkembangan otaknya.

"Akibatnya, bagian otak yang mengatur perhatian, ingatan, proses belajar, suasana hati, dan kendali diri akan terganggu, dan gangguan ini mudah menetap," sambungnya.

Pandangan ini diambil dr. Cathrine berdasarkan penelitian terbaru di tahun 2019. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada anak berusia 14 tahun, dan pengakuan mereka sudah berapa kali mencoba rokok. Pengakuan anak-anak itu pun dibagi dalam beberapa kelompok, ada yang rendah paparan yaitu 0 sampai 5 kali, 6 sampai 9 kali, 10 sampai 14 kali, 25 hingga 39 kali dan seterusnya.

Ilustrasi merokok. (Unsplash/Jaroslav Devia)
Ilustrasi merokok. (Unsplash/Jaroslav Devia)

Peneliti kemudan mengambil sampel anak dan remaja dengan paparan nikotin rendah yakni 0 sampai 9 kali yang mencoba rokok. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan otak, dan parahnya dibanding anak yang tidak merokok sudah ada perubahan di bagian otaknya.

"Anak-anak ini di umur 16 tahun diperiksa lagi dan ditanya lagi. Perubahan itu masih ada, padahal di antara anak-anak itu ada yang udah berhenti merokok, walaupun usia 14 tahun cuma coba-coba habis itu nggak ngerokok lagi, di umur 16 tahun perubahannya masih ada di situ," jelasnya.

Baca Juga: Shisha Ternyata Mengandung Nikotin Setara 20 Batang Rokok

Bahkan berdasarkan penelitian lainnya, efek paparan nikotin pada anak-anak bisa bertahan hingga dewasa.

"Ada penelitian lain dia coba (rokok) di umur remaja, itu nanti fungsi learningnya (belajarnya) terganggu pada saat dia dewasa nanti," tutup dr Catahrine.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI