Selain itu, kekurangan vitamin D yang ada pada sinar matahari juga dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih tinggi.
"Kekurangan mendapatkan sinar matahari dikaitkan dengan kekurangan vitamin D. Ini menjadi isu karena vitamin D dikaitkan dengan risiko seseorang terkena penyakit autoimun atau bahkan kanker," tambah dr. Aru.
Secara probabilitas ditulis, satu di antara 354 laki-laki usia lahir sampai 49 tahun menderita kanker prostat.
Angka semakin tinggi seiring semakin tua usia. Misal, satu di antara 52 laki-laki usia 50 sampai 59 tahun menderita kanker prostat; lalu satu di antara 19 laki-laki usia 60 sampai 69 tahun menderita kanker prostat; dan satu di antara 11 laki-laki usia 70 tahun ke atas, menderita kanker prostat.
Baca Juga: Awas, Hobi Konsumsi Makanan Barat Bisa Picu Kanker Prostat Lho!
Bahkan secara keseluruhan, satu di antara delapan laki-laki usia nol sampai meninggal diantaranya menderita kanker prostat.
Angka yang sangat tinggi tersebut membuat kanker prostat menjadi penyebab kematian ketiga karena kanker pada kaum laki-laki.
Hanya saja, pertumbuhannya yang sangat lambat, membuat kanker prostat seharusnya bisa dideteksi lebih dini.
"Pasien kanker prostat yang ditemukan dini, 99 persen memiliki harapan hidup lima tahun ke depan. Tapi kalau sudah stadium lanjut, hanya 29 persen. Itu mengapa pentingnya deteksi dini," tutup dr. Aru.
Baca Juga: Studi Ungkap Konsumsi Jamur Kurangi Risiko Kanker Prostat, Simak Aturannya!