Mandi Uap di Sauna Bikin Laki-laki Kurang Subur, Masa Sih?

Senin, 23 September 2019 | 21:00 WIB
Mandi Uap di Sauna Bikin Laki-laki Kurang Subur, Masa Sih?
Ilustrasi uap panas dari sauna bikin laki-laki kurang subur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mandi Uap di Sauna Bikin Laki-laki Kurang Subur, Masa Sih?

Untuk relaksasi, tidak sedikit baik itu perempuan dan laki-laki menyukai kegiatan mandi uap di sauna. Memang cukup bermanfaat, terutama mereka yang ingin mengurangi rasa nyeri dan meredakan stres.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa berlama-lama di sauna ternyata memiliki efek buruk terhadap kesuburan laki-laki? Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui alasannya.

Pada tahun 2013, terdapat sebuah penelitian tentang efek sauna terhadap kuailtas sperma. Di dalam penelitian tersebut dilibatkan 10 warga Finlandia berumur 30 tahunan yang memiliki kualitas sperma yang normal dan tubuh yang sehat.

Baca Juga: Selain Bikin Berkeringat, Ini 5 Manfaat Lain Sauna

Para laki-laki tersebut diminta untuk menghabiskan waktu 15 menit di sauna selama dua kali seminggu. Setelah itu, mereka boleh tidak mengunjungi sauna lagi, alias berhenti sama sekali.

Hasilnya, jumlah sperma para laki-laki tersebut ternyata kurang atau di bawah rata-rata batas normal. Akan tetapi, kondisi tersebut hanya berlangsung selama tiga bulan saat mereka mengunjungi sauna tersebut. Pada saat mereka berhenti, kualitas sperma pria Finlandia itu kembali normal.

Menurut seorang ahli urologi dari University of Maryland Medical Center, testis yang ada pada tubuh pria berfungsi untuk mendinginkan sperma. Jika keduanya terpapar oleh suhu panas, hal tersebut akan memengaruhi produksi hormon testosteron dan mengurangi produksi sperma.

Walaupun sauna membawa efek negatif bagi kesuburan laki-laki, sifatnya hanya sementara saja. 

Diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan para laki-laki yang tidak termasuk dalam kategori subur dan sehat agar hasilnya lebih meyakinkan.

Baca Juga: Beda Sauna vs Mandi Uap, Mana yang Lebih Baik Manfaatnya?

Selain sauna, seperti yang dilansir dari Harvard’s Health, celana ketat dan air panas juga dapat berdampak buruk terhadap kualitas sperma. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, testis yang mengalami kenaikan suhu dapat mengakibatkan perubahan pada hormon testosteron dan sperma.

Keduanya berperan penting dalam menjaga fertilitas laki-laki, sehingga ketika mengalami gangguan seperti ini tentu akan menurunkan kesuburan mereka.

Tidak hanya air panas yang dapat meningkatkan suhu testis, menggunakan celana ketat juga memberikan pengaruh yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan celana ketat membuat kedua testis menjadi lebih dekat dengan tubuh Anda yang mempunyai suhu yang cukup panas.

Akibatnya, tempat penyimpanan sperma tersebut tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk ‘bernapas’ dan membuat kualitas sperma di dalamnya menjadi menurun.

Oleh karena itu, mengurangi pemakaian celana yang ketat dapat membantu Anda terhindar dari masalah ini.

Mengurangi penggunaan sauna adalah salah satu cara terbaik menjaga kesuburan laki-laki. Selain itu, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda memproduksi sperma yang berkualitas dilansir Hello Sehat.

1. Menjaga berat badan karena berat badan yang berlebih dapat mengurangi jumlah dan pergerakan sperma.

2. Pola makan sehat, terutama rutin mengonsumsi sayuran dan buah yang mengandung antioksidan tinggi agar kesehatan sperma dapat meningkat.

3. Mengelola stres karena hormon stres dapat memengaruhi hasrat seksual dan tentu, mengganggu hormon testosteron yang memproduksi sperma.

Tiga tips di atas adalah kunci utama untuk menjaga kesuburan seorang laki-laki tetap baik.

Efek sauna terhadap menurunnya kesuburan laki-laki memang sifatnya sementara. Akan tetapi, belum ada penelitian yang membuktikan apa dampaknya jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Tapi ada baiknya bagi Anda yang sedang program memiliki sperma yang baik untuk memiliki anak dengan pasangan untuk mengikuti tips di atas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI