Walmart, Departmen Store Terbesar di AS Stop Jualan Rokok Elektrik

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Senin, 23 September 2019 | 11:06 WIB
Walmart, Departmen Store Terbesar di AS Stop Jualan Rokok Elektrik
Walmart, Departmen Store Terbesar Stop Jualan Rokok Elektrik (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walmart, Departmen Store Terbesar di AS Stop Jualan Rokok Elektrik.

Kasus rokok elektrik dan vape masih menjadi topik hangat di Amerika.

Kabar terbaru disebutkan, jaringan department store terbesar di AS yakni Walmart dan Sam's Club dikabaran sudah berhenti menjual rokok elektrik di tokonya sejak Jumat pekan kemarin setelah serangkaian penyakit misterius dan kematian terkait dengan vaping.

Department store terbesar di Amerika yang berbasis di Bentonville, Arkansas itu mengatakan akan berhenti sepenuhnya menjual rokok elektrik setelah stoknya yang ada saat ini habis terjual.

Baca Juga: Rokok Elektrik Tuai Kontroversi, Ini Jawaban Juul Labs Indonesia

"Langkah ini diambil karena meningkatnya peraturan federal, negara bagian dan lokal mengenai produk vaping dan rokok elektrik," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti mengutip VOAIndonesia.

Presiden AS Donald Trump telah mengusulkan larangan federal terhadap rokok elektrik bercita rasa dan produk vaping.

Ilustrasi vape (rokok elektrik). (Shutterstock)
Ilustrasi vape (rokok elektrik). (Shutterstock)

Negara bagian Michigan telah melarang penjualan rokok elektrik rasa minggu ini. Beberapa pemerintah daerah, termasuk San Francisco, telah mengesahkan larangan membeli tembakau bercita rasa.

Rokok elektrik adalah bagian yang sangat kecil dari bisnis nikotin Walmart, yang juga termasuk rokok tradisional, tembakau tanpa asap dan permen karet nikotin.

Industri vaping makin diawasi setelah kematian dan penyakit dan lonjakan penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja di bawah umur.

Baca Juga: AS Segera Melarang Rasa Buah Rokok Elektrik Dijual

Lebih dari 500 orang telah didiagnosis menderita penyakit pernapasan setelah menggunakan rokok elektrik dan alat vaping lainnya, menurut pejabat kesehatan AS. Kematian kedelapan dilaporkan minggu ini. Tetapi pejabat kesehatan masih belum mengetahui penyebabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI