Suara.com - Main Media Sosial Bisa Bikin Stres, Ini 4 Cara Sehat Menggunakan Medsos.
Perkembangan teknologi tidak lepas dari kemajuan zaman, digital. Kini semua bisa berkomunikasi dengan mudahnya, update dan mendapatkan informasi darimana saja. Namun, ternyata ketidaksiapan diri saat mendapatkan informasi yang berlebihan dapat membuat Anda stres.
Kemudahan bersosialiasi lewat medsos sering tidak disadari dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda. Terlebih cukup banyak pula konten-konten bernuansa negatif yang sayangnya tidak bisa selalu kita hindari. Lantas, adakah tips aman main media sosial agar kita bisa bebas stres?
Banyak orang tidak sadar bahwa main media sosial bisa menjadi bumerang bagi kesehatan mental. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya? Berikut tipsnya dilansir Hello Sehat.
Baca Juga: Suka Dunia Nyata, Alasan Pria Tidak Main Media Sosial Layak Dijadikan Pacar
1. Pilah-pilih konten yang mau dibaca
Makin hari makin banyak saja berita kejahatan atau isu-isu politik yang bikin gerah.
Dikutip dari CNN, Susanne Babbel, seorang psikoterapis khusus pemulihan trauma, memaparkan otak manusia yang terus menerus “dicekoki” hal-hal buruk dan traumatis tanpa henti (dalam hal ini konten-konten sosmed yang negatif) dapat memperlambat kerjanya untuk mengatasi stres.
Pada akhirnya, mengakses konten-konten negatif terlalu sering dapat menyebabkan Anda terus merasa stres sehingga tanpa sadar memunculkan respon kecemasan dan takut tak beralasan yang terlalu berlebihan (paranoid).
Maka, Anda dapat menggunakan fitur mute atau blok yang ada di kebanyakan situs media sosial untuk menyaring konten yang mau Anda baca.
Baca Juga: Bebby Fey Koar-koar di Instagram, Apa Dampak Marah di Media Sosial?
Agar lebih terjamin aman dan tenang selama main media sosial, pastikan hanya mem-follow akun-akun resmi yang terpercaya, yang sebisa mungkin netral, dan yang tidak menebar kebencian atau kejahatan.
2. Follow hanya teman terdekat dan terpercaya
Selain lebih bijak menyaring konten yang hadir di linimasa Anda, pastikan orang-orang yang Anda ikuti (follow) adalah orang yang terdekat dan terpercaya. Tidak apa untuk sangat membatasi “kuota” following Anda hanya beberapa orang tertentu saja. Cara ini bertujuan untuk membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoax dan konten-konten penuh kebencian sampai kepada Anda.
Di sisi lain, Anda juga tidak bisa sepenuhnya memahami atau mengubah jalan pikiran following. Beberapa orang kadang tidak menyadari ia sudah turut menyebarkan ketakutan, isu, dan bahkan kebencian kepada sesama di media sosial.
Kalau sudah begini, Anda tetap bisa menyaring apa yang mau Anda lihat dan dapatkan. Namun ingat: langsung menegurnya bukanlah langkah tepat karena kemungkinan ia akan berkilah bahwa ia berhak untuk mem-posting apapun yang ia mau di media sosial.
Maka cara amannya adalah Anda bisa mute orang tersebut, jika ia adalah teman dekat Anda, atau sekalian saja unfollow dan blok akun tersebut jika kontennya benar-benar meresahkan Anda. Cara ini dapat membantu melindungi kestabilan emosional dan psikologis Anda dari rasa jengkel melihat postingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Tenang, blokir-memblokir di dunia maya tidak lantas selalu sama artinya dengan memutus pertemanan di dunia nyata. Anda hanya memutus apa yang ia sebarkan karena membuat Anda stres dan takut. Di dunia nyata, Anda juga tetap bebas boleh memilih untuk berinteraksi atau tidak dengan orang tersebut.
3. Berhati-hati menyebarkan berita
Sesudah menyaring konten dan orang yang hadir di linimasa Anda, kini saatnya membenahi diri sendiri. Jika Anda sudah menghindari orang-orang dan akun-akun yang menebar konten negatif, Anda juga perlu menghindari menyebarkan sesuatu yang berisiko menjadi sebuah perdebatan.
Anda mungkin menganggap bahwa konten atau posting-an yang Anda sebarkan itu baik untuk disebarluaskan ke khalayak ramai. Namun, tidak semua orang punya opini dan pendapat yang sama seperti Anda. Tidak semua orang pula memiliki kepentingan dan minat yang sama dengan Anda terhadap isi konten.
Jadi, Anda sendiri juga perlu berhati-hati dalam menebar konten agar tetap aman main sosial media. Sebarluaskanlah info dan konten yang netral dan pasti bermanfaat positif buat orang banyak.
4. Batasi penggunaan media sosial
Berlama-lama scroll lini masa Facebook, Twitter, atau Instagram memang asyik. Namun sayang, hobi ini lama-lama bisa bikin kecanduan.
Agar Anda tidak terus-terusan terpapar konten negatif yang malah membuat stres, batasilah waktu Anda untuk mengaksesnya.
Sampai saat ini memang belum ada penelitian yang memberikan batasan waktu akses sosial media yang aman. Namun, terapkanlah batasan waktu yang Anda rasa wajar untuk diri sendiri. Misalnya, Anda bisa menargetkan main sosmed paling lama 1-2 jam dalam sehari
Kemudian, bagi-bagilah durasi tersebut di waktu tertentu. Misalnya, 15 menit cek medsos saat perjalanan menuju kantor, 15 menit lagi saat makan siang, 20 menit selama perjalanan pulang, dan sisanya menjelang waktu tidur Anda.
Setelah Anda cukup terbiasa, mulailah memangkas durasinya lebih ketat lagi. Dari hanya 1 jam dalam sehari sampai kira-kira hanya main media sosial hanya di waktu kosong saja.
Tips ini baik untuk mengontrol apa yang dapat mengganggu pikiran Anda dan yang dapat membuat Anda berpikir berlebihan hingga cemas. Jadi yuk mulai cerdas menggunakan smartphone dalam bermedia sosial untuk menghindari stres.