Inilah Deretan Mitos Ibu Hamil dan Bayi, Anda Percaya atau Tidak?

Jum'at, 20 September 2019 | 08:35 WIB
Inilah Deretan Mitos Ibu Hamil dan Bayi, Anda Percaya atau Tidak?
Ilustrasi masalah ibu hamil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama para orangtua yang masih lekat dengan beragam tradisi, mitos masih menjadi hal yang familiar. Meski zaman sudah begitu canggih dan berkembang pesat, berbagai mitos ini juga masih saja dipercaya.

Pada umumnya mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat berisi tentang berbagai hal yang tak boleh dilakukan. Masing-masing daerah biasanya akan memiliki mitos tertentu yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakatnya.

Namun di antara mitos yang kerap terdengar, mitos ibu hamil dan bayi menjadi salah satu yang paling populer, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Percaya atau tidak, inilah deretan mitos pada wanita hamil dan bayi seperti dikutip dari Cermati.com.

Mitos pada Wanita Hamil

Baca Juga: Jelaga Dapat Masuk ke Plasenta, Alasan Polusi Buruk untuk Ibu Hamil

1. Mitos Wanita Hamil Dilarang Berhubungan Seks

Sebagian besar orang beranggapan bahwa hubungan seks di masa kehamilan berbahaya bagi janin dan bisa menimbulkan keguguran, sehingga tidak boleh dilakukan.

Namun kenyataannya, dokter menyatakan bahwa hubungan seks selama masa kehamilan tidak akan menimbulkan masalah bagi ibu dan janinnya, selama kondisi kesehatan keduanya prima.

2. Mitos Ibu Hamil Jangan Makan Pedas, Nanti Cepat Kontraksi

Makanan pedas dipercaya bisa menimbulkan kontraksi pada ibu hamil, sehingga kelahiran bayi menjadi lebih cepat. Mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali.

Baca Juga: Baru Sehari Tahu Dirinya Hamil, Wanita Ini Langsung Melahirkan Anaknya

Larangan makan pedas bagi ibu hamil tentu masuk akal, jika alasannya takut diare atau mengalami gangguan pencernaan lainnya. Jadi, makanlah makanan yang mengandung cabai secara wajar saja.

3. Mitos Ibu Hamil Perlu Minum Air Kelapa Muda agar Bayinya Putih

Banyak orang memercayai bahwa wanita hamil yang rajin minum air kelapa muda akan melahirkan jabang bayi berkulit putih bersih. Hal ini tentu tidak mungkin jika kedua orangtuanya berkulit gelap. Warna kulit ditentukan oleh gen dan bukan oleh jenis makanan atau minuman tertentu.

4. Mitos Wanita Hamil Suka Daging Anaknya Laki-Laki, Jika Suka Sayur Anaknya Perempuan

Jika selama hamil ibu lebih menyukai daging, maka bayinya adalah laki-laki; jika suka sayuran, maka bayinya perempuan. Mitos yang satu ini tentu tidak berdasar, sebab jenis kelamin bayi akan ditentukan oleh jumlah kromosom X dan Y ketika terjadi pembuahan. Selain itu, selera makan ibu hamil bisa saja berubah-ubah dan tidak menentu.

5. Mitos Wanita Hamil Tidak Boleh Creambath atau Mengecat Rambut

Selama masa kehamilan dilarang creambath, mengecat rambut, atau bahkan meluruskannya. Hal ini mungkin saja untuk menghindari berbagai bahan kimia yang terdapat pada produk perawatan rambut dan bisa membahayakan janin.

Namun saat ini di pasaran telah tersedia berbagai produk perawatan rambut yang aman dan terbuat dari bahan-bahan alami, sehinga mitos ini tentu sudah tidak akurat lagi.

6. Mitos Wanita Hamil Jangan Mandi Air Panas

Selama masa kehamilan, wanita hamil dilarang mandi air panas. Bayangkan jika selama hamil tinggal di daerah yang sangat dingin dan harus mandi air dingin juga.

Mitos ini tentu tidak benar, sebab wanita hamil bisa saja mandi air panas. Namun memang, disarankan untuk tidak berendam air panas atau bahkan menikmati sauna selama masa trimester pertama, karena ini berisiko bagi kesehatan janinnya.

7. Mitos Ibu Hamil Dilarang Dekat dan Memelihara Kucing

Ibu hamil tidak boleh dekat-dekat atau bahkan memelihara kucing di rumahnya, karena bisa menimbulkan keguguran atau bahkan masalah kesehatan bagi bayi yang dikandungnya. Mitos ini tentu begitu familiar, meskipun tidak selalu benar.

Pada dasarnya, kotoran kucinglah yang akan menyebarkan virus tokso yang bisa saja menimbulkan masalah bagi kandungan ibu hamil. Artinya, selama tidak kena kotorannya, maka berada dekat atau bahkan memelihara kucing tentu bukan masalah bagi wanita hamil.

8. Mitos Bentuk Perut Wanita Hamil Bisa Dilihat dari Bentuk Perut Ibunya

Jika bentuk perut ibu hamil terlihat turun, maka bayinya laki-laki. Sebaliknya, jika terlihat menonjol ke atas, maka bayinya perempuan. Penentuan jenis kelamin ini tentu tidak masuk akal. Sebab bentuk perut ibu hamil akan dipengaruhi oleh tonus otot perut mereka dan bukan oleh jenis kelamin bayinya.

Mitos pada Bayi

1. Mitos Peniti dan Jarum Harus Ada di Area Tempat Tidur Bayi

Untuk mengusir "makhluk halus" dan melindungi bayi, di area tempat tidurnya harus diberi peniti dan jarum. Mitos yang satu ini masih sangat banyak dipercaya, meskipun pada dasarnya tidak memiliki fakta ilmiah sama sekali.

2. Mitos Bayi Jangan Dibawa Keluar Sebelum 40 Hari

Mitos seperti ini kerap dijalankan, karena takut bayi akan diganggu makhluk halus dan sejenisnya. Kenyataannya, bayi yang belum berumur 40 hari memang masih rentan terhadap serangan virus dan penyakit lainnya, sehingga sebisa mungkin tidak perlu dibawa keluar rumah dulu.

3. Mitos saat Adzan Magrib Bayi Harus Digendong

Bayi akan rewel seharian, jika tidak digendong saat adzan Magrib berkumandang. Mitos ini sangat tidak beralasan, sebab rewel atau tidaknya bayi tentu akan disebabkan oleh hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tubuhnya, seperti rasa lapar, sakit, tidak nyaman, dan yang lainnya.

4. Mitos Jika Bahagia Bayi Tidak Akan Sering Menangis

Bayi yang sering nangis itu pertanda tidak bahagia, dan berlaku sebaliknya. Mitos ini tentu sangat tidak berhubugan sama sekali. Bahagia atau tidak, pada umumnya bayi memang sering menangis, terutama jika mereka merasa tidak nyaman atau bahkan lapar.

5. Mitos Jika Sering Digendong Bayi Akan Sering Rewel

Jangan terlalu sering digendong, nanti jadi rewel dan selalu minta digendong. Sebaliknya, mengendong bayi justru bisa membuat ibunya memiliki hubungan yang lebih intim dengan bayinya, terutama di masa-masa awal kelahirannya. Hal ini akan sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi tersebut.

Jangan Terlalu Mudah Percaya Mitos

Berbagai mitos berkembang dan masih banyak dipercaya hingga saat ini, termasuk mitos tentang ibu hamil dan bayi. Namun bagi masyakat yang sudah cerdas, mitos ini tentu tidak akan ditelan mentah-mentah dan dipercaya begitu saja. Hindari untuk mudah percaya pada mitos, terutama yang tidak memiliki fakta ilmiah, sebab hal ini bisa saja merugikan diri sendiri.

Baca juga artikel Cermati lainnya:

4 Layanan untuk Ibu Hamil yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Ibu Hamil, Simak Hitungan Biaya Caesar dan Tips Mempersiapkan Biayanya

Kebutuhan Ketika Hamil: Apa Saja yang Harus Dipenuhi?

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI