Suara.com - Partikel karbon hitam atau yang biasa disebut dengan jelaga ternyata dapat masuk ke plasenta, menurut sebuah studi Nature Communications.
Penelitian tersebut, yang dilansir BBC, merupakan bukti pertama bahwa partikel dapat masuk ke dalam plasenta, tempat janin berkembang dan mendapatkan makanan.
Ini menjadi langkah pertama untuk menjelaskan mengapa polusi berkaitan dengan peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Plasenta memiliki dua komponen, untuk janin dan milik sang ibu sendiri.
Baca Juga: Hamil Bayi Kembar, Wanita Ini Harus Bertahan Meski Satu Janin Meninggal
Oksigen dan nutrisi dari ibu masuk ke plasenta janin, kemudian disalurkan ke janin melalui tali pusat.
Jika jelaga dapat memasuki plasenta, begitu pun dengan zat seperti alkohol, nikotin, dan obat-obatan lain. Itulah sebabnya wanita hamil disarankan untuk menghindarinya.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan 10 wanita hamil yang tinggal di dekat keramaian lalu lintas dan terpapar tingkat polusi selama kehamilan memiliki tingkat partikel tertinggi di dalam plasenta mereka.
Peneliti menduga jelaga bergerak dari paru-paru sang ibu ke plasenta.
"Ada bukti epidemiologis yang sangat kuat bahwa paparan partikel polusi udara terhadap ibu dikaitkan dengan hasil yang merugikan seperti keguguran," kata Prof Jonathan Grigg, seorang ahli terkemuka dalam efek polusi udara pada anak-anak, dari Queen Mary University of London.
Baca Juga: Ibu Hamil Makan Durian, Ini Manfaatnya untuk Janin dalam Kandungan
Karena wanita tidak dapat mengubah lingkungan tempat tinggal mereka, Prof Grigg menyarankan ibu hamil untuk mengurangi paparan polusi.