Suara.com - Menurut data statistik 2018, penyandang disabilitas di Kebumen mencapai 12 ribu orang. Sayangnya, 90% dari penyandang disabilitas tersebut tidak memiliki pekerjaan.
Selain itu, mereka juga belum mendapatkan perhatian sepenuhnya dari pemerintah setempat. Baik dalam bidang pendidikan maupun hak sebagai warga negara.
Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gajah Mada akan menggelar konser amal untuk pembangunan kota difabel di Kebumen, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/9/2019) di the Rich Jogja Hotel, Yogyakarta.
FKKMK UGM juga menggandeng Ascendia Project, sebuah lembaga nirbala, untuk merenoviasi pembangunan One Stop Learning School bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Terinspirasi Gusdur, Penyandang Difabel Ini Maju Pilkada Jember 2020
Melalui program Ascendia Project, sebagai pusat pelatihan disabilitas, berupaya membimbing dan mengasah keterampilan para penyandang disabilitas agar dapat mandiri dan berdaya.
"Kabupaten Kebumen sendiri merupakan kabupaten paling miskin nomor dua di Jawa Tengah. Di Kebumen ada 12 ribu penyandang disabilitas, kebanyakan dari mereka adalah disabilitas intelektual," tutur dr. Faiz Alauddien Reza Mahardhika, CEO Ascendia Project yang juga alumni FKKMK UGM.
Reza menambahkan, banyak dari penyandang disabilitas tersebut belum mendapatkan pendidikan yang layak hingga mendapatkan fasilitas kesehatan yang lengkap.
Tidak hanya itu, menurut Reza, pemerintah kurang mengerti tentang kebutuhan dari para penyandang.
"Contohnya, kalau di berita itu kan ada kotak bahasa isyarat, itu BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia). Padahal, di SLB (Sekolah Luar Biasa) itu enggak pake BISINDO itu. Jadi, gimana caranya teman-teman tuli itu ngerti, kalau BISINDO saja tidak dipelajari di sekolah?," lanjut Reza, dalam konferensi pers di selasar Balairung UGM, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Gadis Difabel Ditolak Masuk Kantor Pemerintah, Padahal Kondisinya Begini
Inilah yang membuat Reza, berserta FKKMK UGM berinisiatif merenovasi One Stop Learning School dan membangun kota difabel agar penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik.
Setidaknya akan ada tiga penyanyi kenamaan Indonesia yang akan menghibur konser amal ini. Mereka adalah Raisa, Katon Bagaskara dan Lilo-Kla Project.