Diare atau sembelit disertai dengan kram perut atau perasaan kembung dapat menandakan sindrom iritasi usus besar, menurut Dr. Singh.
Ia pun menyarankan untuk menggunakan obat yang diresepkan dokter untuk meringankan rasa sakit akibat sakit perut bersamaan dengan (irritable bowel syndrome) IBS.
Selain meresepkan obat, dokter Anda mungkin juga akan memberikan konseling tentang IBS, cara mengelola diet dan stres yang bisa memengaruhi gangguan ini.
![ilustrasi perempuan susah buang air besar. (shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/25/12762-sembelit.jpg)
4. Sakit perut parah secara tiba-tiba
Baca Juga: Sakit Perut Setelah Olahraga? Bisa Jadi 3 Hal Ini Penyebabnya!
Jika Anda mengalami ulkus peptikum atau luka di lapisan mukosa, sedang mengonsumsi NSAID (obat non-steroid anti-inflamasi), dan mengalami nyeri hebat yang tiba-tiba, perforasi (lubang pada dinding lambung) mungkin terjadi di perut Anda, kata Dr. Glatter.
Perforasi merupakan keadaan darurat karena dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius yang disebut peritonitis atau peradangan di lapisan tipis dinding perut yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang muncul seperti selaput sutra yang menutupi organ di perut.
Menurut Glatter, kondisi ini bisa menyebabkan syok septik yang melemahkan organ-organ dan pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.
5. Nyeri perut kiri bawah
Nyeri perut di sisi kiri bawah semakin memburuk saat bergerak mungkin saja merupakan divertikulitis (kantong-kantong kecil di usus besar), menurut Dr. Glatter.
Baca Juga: 5 Tahun Sakit Perut, Ternyata Remaja Ini 'Mengandung' Kembarannya Sendiri
Menurut Glatter, hal ini bisa diobati dengan antibiotik dan beberapa pelunak feses untuk mengurangi risiko infeksi.