Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 17 September 2019 | 19:05 WIB
Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain
Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Kami telah menemukan bahwa berdasarkan statistik yang kami miliki, ini adalah negara-negara yang paling tertarik mengirimkan mahasiswa mereka ke Kanada," kata Wakil Duta Besar Kanada untuk Amerika Serikat Kirsten Hillman.

Walaupun jumlah mahasiswa internasional di Kanada lebih sedikit daripada di Amerika, mereka yang menempuh studi lanjut di Kanada mendapati jalur imigrasi mereka membuahkan hasil yang didambakan, seperti yang dialami oleh Masroor Khan, lulusan Universitas Manitoba di Kanada.

“Setelah lulus sarjana, saya mendapat izin kerja tiga tahun, yang juga disebut sebagai izin kerja pascasarjana, dan saya melamar pekerjaan. Saya direkrut di sebuah perusahaan akuntansi. Di sana saya bekerja purna waktu selama satu tahun sehingga saya memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan menjadi penduduk permanen," kata Masroor.

Selandia Baru, dengan 130.000 mahasiswa internasional, juga meningkatkan strategi rekrutmennya.

Baca Juga: Futuristik, Karya Arsitektur Ikon Kota Montreal Ini Ternyata Tugas Kuliah

Menurut Julian Ashby, pejabat di lembaga Education New Zealand, sebagian besar - atau sekitar 50 persen - mahasiswa di Selandia Baru kebanyakan berasal dari Tiongkok dan India. Education New Zealand adalah lembaga yang berusaha menarik mahasiswa internasional untuk belajar di negara itu.

"Tetapi, kami juga tentu saja berminat besar untuk menarik mahasiswa dari Amerika Selatan, Amerika Utara dan Eropa serta Timur Tengah dan Asia Tenggara," kata Julian.

Meskipun terjadi kompetisi, sebagian pakar percaya Amerika sekali lagi akan dapat menjadi pilihan utama bagi mahasiswa internasional. Hal tersebut diungkapkan Mary Catherine Chase, Direktur Komunikasi, Program Pertukaran Mahsiswa Internasional.

“Salah satu hal yang fantastis mengenai lanskap pendidikan tinggi secara global adalah kenyataan bahwa negara mana pun bisa menjadi tujuan utama untuk menempuh studi lanjut, tergantung pada faktor-faktor yang tepat. Jadi, AS, misalnya, bisa menjadi negara tujuan utama lagi untuk pendidikan tinggi dan mendominasi negara-negara lain untuk sementara waktu," kata Mary.

Mary Catherine Chase menambahkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh universitas, seperti membuat mahasiswa internasional merasa lebih diterima melalui kuliah tambahan bahasa Inggris, jejaring antar mahasiswa dan berbagai organisasi kemahasiswaan, akan ikut menarik lebih banyak mahasiswa asing datang dan menempuh studi lanjut di Amerika.

Baca Juga: Ogah Kuliah, Gadis Ini Pilih Tinggal di Bus Sambil Traveling

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI