Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 17 September 2019 | 19:05 WIB
Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain
Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain.

Meski jumlah mahasiswa asing yang kuliah di Amerika Serikat mengalami kenaikan stabil, namun belakangan karena karena biaya-biaya lainnya yang makin tinggi, belum lagi masalah imigrasi, hingga wacana politik yang memecah-belah membuat banyak mahasiswa asing kini mempertimbangkan pilihan lain.

Banyak mahasiswa asing kini dinilai mulai melirik negara-negara lain yang kini bersaing ketat dengan Amerika, termasuk Kanada, Australia, Selandia Baru, negara-negara Eropa, dan bahkan China.

Negara-negara itu menyediakan berbagai kemudahan yang membuat mahasiswa internasional merasa lebih nyaman belajar dengan biaya yang lebih murah.

Baca Juga: Futuristik, Karya Arsitektur Ikon Kota Montreal Ini Ternyata Tugas Kuliah

Ilustrasi belajar ujian. (Shutterstock)
Ilustrasi belajar. (Shutterstock)

“Bukan rahasia lagi bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain, biaya pendidikan tinggi di Amerika Serikat secara signifikan jauh lebih tinggi," kata Fanta Aw, Wakil Presiden di American University, Washington D.C, 

Namun, tingginya biaya kuliah bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi alasan.

Sebuah studi oleh Institute for International Education, sebuah lembaga pendidikan internasional, merujuk pada anggapan mengenai kejahatan di Amerika dan wacana politik yang kontroversial terhadap para imigran.

Menurut Bachtiar Romadhoni Asral, seorang mahasiswa berasal dari Indonesia, hal tersebut juga menjadi perhatian utamanya.

“Sebenarnya ini menjadi perhatian utama saya, karena latar belakang saya adalah orang Indonesia, Asia, dan Muslim. Penampilan saya juga berbeda, sehingga orang dapat mengatakan bahwa saya dari luar Amerika. Ini akan menjadi situasi yang menantang bagi saya untuk beradaptasi di Amerika Serikat, meskipun pada awalnya saya pikir itu bukan masalah karena saya merasa bahwa Amerika itu berpikiran terbuka," kata Bachtiar seperti mengutip VOAIndonesia.

Baca Juga: Ogah Kuliah, Gadis Ini Pilih Tinggal di Bus Sambil Traveling

Sementara negara-negara lain, seperti Kanada, dipandang oleh sebagian calon mahasiswa internasional lebih bersahabat. Biro Pendidikan Internasional Kanada berusaha menarik para mahasiswa dari Tiongkok, India, Filipina, Vietnam, dan Pakistan dengan menawarkan visa yang memerlukan waktu hanya tiga minggu untuk pemrosesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI