Suara.com - Cuitan seorang dokter tentang penggunakan pantyliner sebagai masker tengah viral di media sosial Twitter. Pemilik akun @Khairul_hafidz itu pun berusaha meluruskan kesalahpahaman seseorang tentang fungsi pantyliner.
Mulanya, Khairul Hafidz mengunggah foto seseorang menempelkan pantyliner pada maskernya untuk melindungi diri dari kabut asap, debu, polusi, dan semacamnya. Berdasarkan keterangannya, orang tersebut sengaja menempelkan pantyliner karena mengikuti saran penjual masker bedah.
Khairul lantas mengunggah tulisan bahwa penjual memang menyarankan untuk menempelkan pantyliner ke masker bedah. Bahkan, mereka juga menyertakan fungsi menempelkan pantyliner ke masker bedah.
"Jangan percaya kalau ada yang suruh buat macam ni. Pantyliner letaknya di bawah bukan di mask," tulis Khairul di Twitternya.
Baca Juga: 3 Bandara Ini Paling Terdampak Kabut Asap
Khairul lantas menyarankan agar orang tersebut menggunakan masker N95 untuk melindungi diri dari asap, polusi, debu, dan semacamnya. Dia pun menerangkan, melekatkan pantyliner di masker juga tidak akan menolong apapun.
"Untuk jerabu, pakai mask N95. Pakai macam ni, memanglah crush lari," tambahnya.
Unggahan Khairul soal pantyliner sebagai lapisan masker pun langsung menjadi perhatian publik. Banyak warganet merasa jijik membayangkannya.
Sementara itu, masker N95 yang disarankan oleh Khairul merupakan masker terbaik untuk menjaga kesehatan paru-paru seseorang ketika berada dalam udara ekstrem seperti kabut asap.
Melansir dari Molekule, N95 adalah masker resipirator yang paling umum tersedia dan mampu menyaring 95 persen partikel 0,3 mikron.
Baca Juga: Pengaruh Kabut Asap, Bikin Suhu Udara di Sumatera Barat Lebih Dingin
Pada seberapa masker mungkin tertulis N99 atau bahkan N100 yang berarti mereka akan menyaring masing-masing 99% dan 99,97%.