Joko Anwar Pernah Terinfeksi DBD saat Syuting, Dapatkah Kambuh lagi?

Selasa, 17 September 2019 | 15:50 WIB
Joko Anwar Pernah Terinfeksi DBD saat Syuting, Dapatkah Kambuh lagi?
Joko Anwar [Suara.com/Sumarni]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sutradara film Pengabdi Setan, Joko Anwar, mengakui dirinya hampir meninggal akibat menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) saat proses shooting film Perempuan Tanah Jahanam.

Saat itu kru sampai memanggil suster angkatan darat untuk memeriksanya.

"Dia bilang gini, 'Anda mau sembuh? Anda ikutin saya. Ini trombosit Anda sangat rendah. Besok kalau nggak ikut kata-kata saya, Anda bisa meninggal. Anda harus bedrest'," jelas Joko Anwar, Senin (16/9/2019).

Hingga akhirnya Joko Anwar dirawat di rumah sakit selama 8 hari.

Baca Juga: Kenali Komplikasi DBD, Penyakit yang Pernah Diderita Joko Anwar

Penyebab penyakit ini adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, terutama betina. Keempat jenis virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), setengah dari orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gajala.

Meski begitu biasanya gejala yang muncul adalah empat hingga 10 hari setelah digigit, penderita akan mengalami demam hingga 104 derajat. Mengalami sakit kepala yang parah, nyeri sendi serta otot hingga rasa sakit di belakang mata.

Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)

Berdasarkan Medicinenet, demam berdarah memang bisa menyebabkan kematian. Namun dengan perawatan yang tepat, virus dapat dikalahkan.

Prognosis untuk demam berdarah biasanya baik. Gejala penyakit terburuk biasanya bertahan satu hingga dua minggu, dan sebagian besar pasien akan pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu tambahan.

Baca Juga: Film Perempuan Tanah Jahanam, Joko Anwar: Betul-betul Menggedor Jantung

Jika sudah selamat dari infeksi ini, biasanya pasien akan kebal terhadap jenis virus tertentu, namun tidak untuk ketiga jenis lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI