"The American Heart Association mengakui partikel di luar ruangan sebagai efektor untuk efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang," katanya.
Risikonya tiga kali lipat, pertama peradangan di paru-paru bisa menjadi sistemik, memengaruhi fungsi pembuluh darah seluruh tubuh.
Kedua risiko pembekuan darah meningkat, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke dan ketiga, sistem saraf otonom distimulasi, yang dapat menyebabkan aritmia jantung.
"Ada bukti bahwa efek ini dapat mempercepat aterosklerosis, plak yang menumpuk di dalam pembuluh darah," lanjut Balmes.
Baca Juga: Kabut Asap Bikin Repot Penumpang Pesawat
Efek ini biasanya mereda setelah asap hilang, kata Balmes.
Tetapi, plak dapat menyebabkan aritmia atau serangan jantung, yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.
Sistem kekebalan tubuh dapat dipengaruhi secara serupa dari paparan jangka panjang terhadap polutan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Balmes pada anak-anak, ia menemukan beberapa anak yang secara kronis terpapar polutan udara tertentu yang juga ditemukan dalam asap dapat mengembangkan alergi baru atau asma kronis.
Kasus-kasus ini, kata Balmes, akan melibatkan paparan kronis selama berbulan-bulan daripada beberapa hari.
Baca Juga: Gegara Kabut Asap, Lion Group Terpaksa Alihkan Penerbangan ke Samarinda