Suara.com - Sarapan dengan Nasi Uduk Setiap Hari? Ini Pendapat Pakar Gizi.
Sarapan di pagi hari jadi hal yang penting agar tubuh lebih prima untuk mengawali hari, khususnya untuk para pelajar.
Nasi uduk, biasanya jadi menu favorit di sekolah bahkan andalan para ibu Indonesia sebagai menu sarapan di pagi hari. Selain praktis dan banyak dijumpai di pinggir jalan, nasi uduk disebut-sebut sempurna karena mengandung beragam jenis lauk pauk.
Pakar Gizi Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD mengatakan ia tidak mempermasalahkan jika nasi uduk dimakan setiap hari. Meski mengandung santan, yang terpenting mencari tahu jumlah santan yang digunakan banyak atau tidak.
Baca Juga: Bihun Goreng Spesial untuk Sarapan Menyehatkan, Cobain Moms
"Tergantung bagaimana pengolahan nasi uduknya, ada santannya banyak enggak? Sebenarnya boleh aja anak makan santan tapi banyak atau engganya. Apapun nggak boleh berlebihan," ungkap Syafiq dalam acara peluncuran Gerakan Nusantara 2019 di Kemendikbud RI, Sudirman, Jakart Selatan, Senin (16/9/2019)
Selain tidak berlebihan, Syafiq juga mengingatkan para ibu agar terjaminnya nutrisi yang diperoleh buah hati. Isi piring atau makanan anak dengan makanan yang mengandung karbohidrat dengan lauk beragam, protein, serat, mineral, vitamin, dan lemak harus terpenuhi saat sarapan. Jumlahnya 30 persen dari kebutuhan kalori harian.
"Paling penting dia memenuhi syarat beragam dan seimbang sesuai kebutuhannya. Dan jangan lupa food safety," jelasnya.
Lalu bagimana dengan aneka goreng-gorengan yang sering jadi pelengkap nasi uduk berbahayakah? Lagi-lagi Syafiq tidak mempermasalahkan asal tidak berlebihan.
"Nggak boleh berlebihannya itu. Boleh aja makan nasi uduk pakai gorengan asal tidak berlebihan dan harus lihat kebutuhan gizi, usianya berapa, dan lain-lain," tutupnya.
Baca Juga: Jadi Teman Sarapan nan Sempurna, Menyantap Soto Ceker Mbak Ipung Jogja