Mengenang Chrisye dan Kanker Paru-parunya, Siapa yang Paling Berisiko?

Senin, 16 September 2019 | 14:30 WIB
Mengenang Chrisye dan Kanker Paru-parunya, Siapa yang Paling Berisiko?
Google Doodle Chrisye. [Google]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah 12 tahun Chrisye sang legenda musik Indonesia meninggal dunia. Wajahnya pun terpampang sebagai Google Doodle tepat di hari ulang tahunnya ke-70 yang jatuh pada 16 September 2019.

Penyanyi legendaris Indonesia yang memiliki nama asli Christian Rahadi ini meninggal dunia pada 30 Maret 2007. Chrisye meninggal dunia di rumahnya di Jakarta karena menderita kanker paru-paru selama bertahun-tahun.

Chrisye mulai didiagnosis kanker paru-paru pada Juli 2005 ketika mengalami sesak napas dan dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah. Ia lalu dilarikan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura untuk pengobatan kanker paru-parunya.

Saat itu, Chrisye sempat menjalani kemoterapi hingga kondisinya dikatakan membaik. Sayangnya, kondisi Chrisye kembali menurun di tahun 2007 karena kanker paru-paru itu kembali sampai akhirnya ia meninggal dunia.

Baca Juga: Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Chrisye

Melansir dari Healthline, kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia. Jenis yang paling umum adalah kanker paru-paru non-sel (NSCLC).

Ilustrasi foto rontgen paru-paru. (Shutterstock)
Ilustrasi foto rontgen paru-paru. (Shutterstock)

Siapa pun bisa terkena kanker paru-paru, sekali pun tidak merokok. Hal itu karena ada banyak hal yang membuat seseorang berisiko kanker paru-paru, antara lain:

1. Riwayat keluarga
2. Terpapar asap rokok
3. Terpapar zat radon

Bahkan, beberapa pekerjaan juga bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko kanker paru-paru. 

Ilustrasi kanker paru-paru [shutterstock]
Ilustrasi kanker paru-paru [shutterstock]

Dilansir dari Very Well Health, risikonya lebih besar jika pekerjaan Anda berkaitan dengan zat kimia, seperti arsenik, asap diesel, debu kayu, asbes, logam, pelarut dan banyak perokok aktif. Paparan dari zat kimia itu selama berhari-hari bisa menyebabkan kanker paru-paru.

Baca Juga: Imunoterapi atau Kemoterapi, Mana yang Ampuh dalam Perawatan Kanker?

Karena itu, Anda harus waspada jika memiliki profesi sebagai pekerja asbes, pembuat keramik, ahli kimia, manufaktur kaca, pelukis, pekerjaan batu, produksi karet, pengemudi truk dan lainnya. Lingkungan kerjanya bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI