Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan wanita yang menggunakan alat kontrasepsi spiral atau IUD memiliki risiko terkena kanker ovarium lebih rendah.
Angka penurunan risikonya dari 15% hingga 32%. Dan ini terlepas dari jenis KB spiral yang digunakan, entah hormonal maupun tidak.
Penelitian ini dilakukan oleh University of Colorado School of Medicine dan diterbitkan di jurnal Obstetrics and Gynecology.
Setelah melakukan berbagai analisis dari 11 studi sebelumnya, tim peneliti percaya risiko menurun karena KB spiral memerangi kadar estrogen yang tinggi.
Baca Juga: 5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan
Estrogen merupakan hormon yang meningkatkan risiko kanker ovarium serta payudara.
"Banyak KB spiral yang mengandung hormon di dalamnya dan menunjukkan efek antiestrogen. Ini dapat menolong wanita dengan risiko kanker ovarium dan rahim tinggi," jelas Dr Saketh Guntupalli, seorang profesor onkologi ginekologi di University of Colorado School of Medicine.
Alasan kedua, menurut Dr Guntupalli, karena semua jenis KB spiral berbeda.
"(Ini) menghasilkan beberapa efek peradangan lokal. Sel-sel kekebalan tubuh meningkat dan dianggap dapat menghentikan ancaman kanker," sambungnya, melansir Daily Mail.
Penelitian selanjutnya akan berfokus pada satu jenis KB spiral pada satu waktu dan terlepas dari berapa lama wanita telah menggunakannya.
Baca Juga: Efek Samping KB Spiral, Pertimbangkan Sebelum Pasang
KB spiral memang menjadi pilihan karena dianggap lebih efektif dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
Sebanyak 99% dari penggunaan alat kontrasepsi ini dinyatakan efektif dan alat ini dapat bertahan dari tiga hingga enam tahun.