Terungkap, Dokter Gigi Jelaskan Kenapa Ada Orang Punya Gigi Gingsul

Sabtu, 14 September 2019 | 07:35 WIB
Terungkap, Dokter Gigi Jelaskan Kenapa Ada Orang Punya Gigi Gingsul
Ilustrasi gigi gingsul. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terungkap, Dokter Gigi Jelaskan Kenapa Ada Orang Punya Gigi Gingsul

Memiliki gigi gingsul buat sebagian perempuan adalah anugerah, karena dianggap mempercantik diri saat tersenyum. Namun pernahkah Anda penasaran, kenapa ada orang yang punya gigi gingsul, ada yang tidak?

drg. Budiono Susilo, MPH menjelaskan proses terjadinya gigi gingsul terjadi karena persilangan antara perbedaan ukuran rahang dan gigi dari orangtua. Alhasil gigi yang besar itu tidak muat di rahang yang kecil, sehingga satu atau dua giginya gingsul keluar.

"Gigi gingsul itu sebenernya faktor turunan, kalau pasangannya tidak seimbang. Misalnya pasangan perempuannya kecil yang lakinya besar bisa dibayangkan anak lahir (memiliki) rahang ibunya yang kecil, tapi gigi bapaknya besar ibarat seperti itu," ujar Drg. Budiono dalam pameran IDEC 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).

Baca Juga: Karang Gigi, Benarkah Dipicu Oleh Kopi dan Teh?

Lebih lanjut, kata drg. Budiono ada juga fenomena kebalikan, di mana anak lahir dengan rahang besar ayahnya dan gigi kecil ibunya, jadinya gigi malah jarang-jarang dan memiliki celah. Dokter juga memastikan gigi gingsul bukanlah suatu penyakit dan tidak berbahaya.

Biasanya secara teknis gigi gingsul diperbaiki dengan cara dipasang kawat, setelah sebelumnya gigi belakang dicabut satu. Lalu dipasang kawat untuk merapatkannya.

ilustrasi gigi gingsul. (Shutterstock)
ilustrasi gigi gingsul. (Shutterstock)

"Tapi gingsul itu bukan berarti penyakit, tidak berbahaya. Untuk sebagian orang mengatakan bahwa gingsul ini bikin cantik," imbuhnya.

Bila ada keanehan pada posisi gigi, tidak serta merta dokter gigi harus membetulkan proporsinya agar gigi terlihat ideal. Semua dikembalikan kepada pasien. Catatan drg. Budiono, selama pasien merasa nyaman dan tidak ada gangguan pengunyahan selayaknya fungsi gigi, maka tidak masalah.

"Pada pengertiannya funsi pengunyahannya seperti apa. Kalau tidak terganggu (dengan gigi gingsul) tapi malah mempercantik diri pasien ya silahkan nggak apa-apa. Tapi, kalau ternyata gingsulnya kaya drakula, estetiknya ngggak bagus itu juga diperbaiki," tutupnya.

Baca Juga: Gampang Banget, 5 Makanan Ini Bisa Kembalikan Warna Putih Gigi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI