"Terlepas dari kenyataan jika taxanes telah digunakan selama beberapa dekade, dan telah lama diketahui menyebabkan kerontokan rambut, kami baru menggali bagaimana mereka merusak folikel rambut," kata Dr Purban.
Ia mengungkapkan, belum mengetahui bagaimana beberapa pasien menunjukkan kerontokan rambut yang lebih besar dibanding yang lain walaupun mereka mendapatkan obat dan dosis yang sama. "Kami juga tidak benar-benar tahu mengapa rejimen kemoterapi dan kombinasi obat tertentu memiliki hasil yang jauh lebih buruk daripada yang lain," imbuhnya.