Kabut Asap Semakin Pekat, Siswa di Jambi Diimbau Gunakan Masker

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 13 September 2019 | 16:34 WIB
Kabut Asap Semakin Pekat, Siswa di Jambi Diimbau Gunakan Masker
Siswa di Jambi diimbau gunakan masker karena bencana kabut asap akibat kebakaran hutan. (Dok. ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabut Asap Semakin Pekat, Siswa di Jambi Diimbau Gunakan Masker

Kualitas udara yang semakin buruk akibat kabut asap membuat pemerintah Kota Jambi mengeluarkan imbauan untuk warganya.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, meminta agar siswa dan masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan untuk selalu menggunakan masker.

"Saat ini Kota Jambi dalam kondisi kabut asap, diingatkan untuk selalu memakai masker, karena kondisi udara statusnya sangat tidak sehat," ujarnya, dilansir Antara.

Baca Juga: Awas Terpapar Polusi, Ini 4 Manfaat Pakai Masker Mulut

Fasha mengatakan yang terjadi di kota itu bukan sekedar kabut asap, namun kabut asap tersebut telah bercampur dengan partikel debu akibat kebakaran hutan dan lahan. Jika partikel debu tersebut terhirup maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Fasha turut mengimbau seluruh kepala sekolah untuk dapat membuat grup-grup Whatsapp. Antara sesama kepala sekolah, grup whatsaap antara kepala sekolah dan guru, serta grup whatsaap antara guru dan wali murid.

Tujuan dibuatnya grup Whatsapp tersebut untuk mempercepat penyampaian informasi atau maklumat yang di keluarkan oleh pemerintah kota, karena jika kualitas udara berada dalam kategori sangat tidak sehat atau berbahaya maka pemerintah akan mengeluarkan maklumat untuk meliburkan siswa sekolah.

"Maklumat atau informasi tersebut kami keluarkan pada malam hari, karena perubahan kualitas udara tersebut cenderung terjadi pada malam hari," kata Syarif Fasha.

Wali Kota Jambi Syarief Fasha liburkan sekolah karena kabut asap. (Suara.com/Rambiga)
Wali Kota Jambi Syarief Fasha liburkan sekolah karena kabut asap. (Suara.com/Rambiga)

Kualitas udara cenderung berubah menjadi lebih buruk pada malam hari karena tekanan udara pada malam hari lebih rendah, sehingga kabut asap dan partikel debu yang berterbangan di atas turun ke bawah.

Baca Juga: Antisipasi Kabut Asap, Dinkes Riau Bagikan 16.000 Masker

Hal tersebut diperburuk jika hembusan angin yang membawa kabut asap dari daerah kejadian kebakaran hutan dan lahan menuju kota itu. Hal itulah yang menyebabkan kabut kualitas udara di kota itu sangat tidak sehat dan bisa menjadi berbahaya.

Sementara itu, terkait kebijakan kegiatan belajar mengajar diserahkan kepada sekolah masing-masing. Jika kualitas udara tidak memungkinkan, sekolah dapat mengurangi jam pelajaran, terutama pelajaran yang dilaksanakan di luar ruangan seperti mata pelajaran penjaskes.

"Untuk kebijakan belajar mengajar kita serahkan ke pihak sekolah, namun terkait libur sekolah akibat kabut asap menunggu maklumat dari pemerintah kota," kata Syarif Fasha. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI