Suara.com - Peristiwa keracunan massal di Sukabumi tengah menjadi perhatian publik. Ratusan warga dari berbagai daerah di Sukabumi diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi nasi uduk di acara tahlilan.
Akibat keracunan makanan itu, ratusan warga menjalani rawat inap dan 2 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kronologis awalnya, sejumlah warga yang mengalami keracunan makanan ini baru saja mengonsumsi nasi uduk di acara syukuran yang diselenggarakan salah stau warga.
"Warga yang menghadiri syukuran ini diperbolehkan langsung memakannya di tempat syukuran, dan ada juga yang dibawa pulang," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Baca Juga: Ratusan Warga Sukabumi Keracunan Makanan, Berapa Lama Efek Gejalanya?
Nasi uduk disajikan dengan lauk telur dan kuah rendang. Ketika mengonsumsi nasi uduk, mereka mengaku tidak merasa tanda-tanda apapun. Selang beberapa jam, mereka baru merasakan sakit perut.
Esok harinya, mereka mulai mengalami mual, pusing, muntah hingga sering buang air besar. Saat itulah mereka langsung dilarikan ke rumah sakit.
Meski begitu, polisi masih menyelidiki penyebab ratusan warga Sukabumi keracunan massal yang diduga setelah mengonsumsi nasi uduk.
Perlu Anda ketahui juga keracunan makanan bisa disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Tiga hal tersebut bisa bersarang di dalam makanan apapun. Meskipun beberapa makanan lebih rentan mengandung 3 parasit tersebut.
Melansir dari Healthline.com, salah satu yang menyebabkan seseorang keracunan makanan adalah proses memasaknya yang tidak sempurna. Apalagi jika makanan tersebut bersentuhan dengan organisme dalam feses.
Baca Juga: Keracunan Massal di Sukabumi, Ini Cara Mengatasi Anak Keracunan Makanan!
Seperti makanan daging, telur dan produk susu yang lebih rentan terkontaminasi. Bahkan air juga bisa terkontaminasi oleh organisme yang menyebabkan penyakit hingga keracunan.