Suara.com - Pameran IDEC Jawab Masalah Kekurangan Alat dan Obat Gigi Lokal
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bekerjsama dengan Koelnmesse Pte.Ltd dan PT Traya Eksibisi Internasional untuk kedua kalinya menyelenggarakan Indonesia Dental Exhibition and Conference (IDEC) di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019)
Acara diselenggarakan selama tiga hari dari 13 hingga 15 September 2019 menempati area seluas 5000 m2, di ruang Assembly Hall dengan menggandeng sebanyak 232 ekshibitor brand dari 18 negara.
Pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia dibuka secara resmi oleh Sekretasis Jenderal Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi.
Baca Juga: Langka, Dokter Gigi Cabut 500 Gigi dari Bocah 7 Tahun Ini
"Tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut. Sesuai dengan roadmap Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 hingga 2030, melalui IDEC diharapkan menjadi momentum berbagai pihak untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan gigi dan mulut sehingga Indonesia bisa bebas karies gigi pada 2030," tutur Drg. Oscar dalam sambutannya
Di sisi lain Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr. drg. Hananto Seno berharap pameran ini jadi agenda penting di industri kedokteran gigi dan bidang profesional dokter gigi.
“Pemeran untuk saling berbagi informasi dan berjejaring demi memajukan industri kedokteran gigi dan kualitas profesi dokter gigi Indonesia,” ujar Ketua PB PDGI Dr. drg Sri Hananto Seno dalam sambutan pembukaan.
Sama seperti tahun sebelumnya, IDEC 2019 mengusung tema 'The Premier Dental Exhibition and Conference for Indonesian Market', dengan harapan bisa menjadi pusat industri gigi mulai tingkat dokter, tenaga medis, dental supplier, dan pelaku manufaktur alat kesehatan masyarakat.
Dalam acara ini nantinya akan ada sebanyak 18 narasumber ahli, mengisi lokakarya ilmiah dan demonstrasi teknologi. Perbincangan seputar rehabilitasi dan bedah mulut, endodontic, ortodontik, periodontologi, serta jumlah inovasi self litigation, fotografi gigi dan seputar gigi anak.
Baca Juga: Pergi ke Dokter Gigi, Lelaki Ini Malah Kehilangan Kaki dan Tangannya
Drg. Hananto Seno menilai penguasaan teknologi kedokteran gigi harus dibarengi dengan alat kedokteran gigi yang mumpuni, agar kesehatan gigi semakin meningkat. Sayangnya, ia baru menemukan 10 persen saja alat dan bahan baku obat gigi dalam negeri, sisanya dikuasai impor.