Suara.com - Kabar meninggalnya Presiden Republik Indonesia ketiga, Bachruddin Jusuf Habibie tengah menjadi perhatian seluruh masyarakat di Indonesia. BJ Habibie meninggal dunia akibat gagal jantung pada Rabu (11/9/2019) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Sebelum meninggal, BJ Habibie memang sudah menderita sejumlah penyakit. Salah satunya, BJ Habibie pernah mengalami masalah saluran pernapasan utama yakni bronkitis pada 2017 silam.
Akibat penyakit bronkitis itu, BJ Habibie menjalani perawatan intensif ke RSPAD Gatot Soebroto dan beristirahat maksimal.
Melansir dari Medical News Today, bronkitis adalah peradangan atau pembengkakan saluran bronkus, saluran udara antara mulut, hidung dan paru-paru. Penyakit ini biasanya menyebabkan batuk yang sering memunculkan lendir, sesak napas, mengi hingga demam berdarah.
Baca Juga: BJ Habibie Alami Gagal Jantung, Adakah Hubungannya dengan Bronkitis?
Umumnya, kondisi ini lebih rentan menyerang orang dari segela golongan usia. Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Adapun gejala awal bronkitis akut dan kronis yang bisa Anda perhatikan.
1. Batuk terus-menerus yang disertai lendir
2. Demam dan mengigil
3. Sakit tenggorokan
Baca Juga: BJ Habibie Pernah Idap TBC Tulang, Apa Hubungannya dengan Penyakit Jantung?
4. Sesak napas
5. Sakit kepala
6. Hidung dan sinus tersumbat
Salah satu gejala utama bronkitis akut adalah batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau lebih lama.
Biasanya gejala bronkitis kronis akan memburuk dua kali atau lebih setiap tahun, dan sering kali lebih buruk selama musim dingin.