Suara.com - Habibie Berpulang, Ini 5 Riwayat Penyakit yang Pernah Dialaminya
Kabar duka kembali menggema di Indonesia. Salah satu putra terbaik bangsa sekaligus Presiden Ke-3 Republik Indonesia Prof. Dr. Ing. H. Bachruddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pukul 18.05 WIB, Rabu (11/9/2019).
Setelah kabar wafatnya tersebar baik tokoh hingga publik figur berbondong-bondong menyampaikan rasa belasungkawanya. Kepergian Bapak Dirgantara Indonesia itu menyelimuti hati masyarakat dengan kesedihan.
Habibie meninggal setelah dirawat intensif sejak 1 September 2019 lalu karena kondisi jantungnya yang menurun.
Baca Juga: BJ Habibie Wafat, 3 Ruas Jalan Ganjil Genap di Jakarta Dihentikan Sementara
Meninggal di usia 83 tahun, Habibie memang sempat mengalami beberapa penyakit dan masalah kesehatan beberapa tahun belakangan.
Berikut riwayat kesehatan Habibie yang berhasil dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.
1. TBC Tulang
Penyakit ini diderita saat Habibie sedang bersemangat menempuh pendidikan di Jerman, akibat kurang tidur dan kelelahan ia didiagnosis menderita TBC Tulang di usia 21 tahun atau tepatnya pada 1959. Saat itu Habibie menjalani operasi pembelahan betis untuk mencari tahu permasalahan tulangnya.
Dari sanalah kemudian disebut-sebut Habibie menjadi mudah sakit, termasuk adanya infeksi saat operasi dan mengganggu pernapasan juga kesehatan jantungnya. Sedihnya, saat itu Habibie berjuang seorang diri untuk sembuh tanpa ada seorang pun yang mendampingi.
Baca Juga: Suasana Rumah Duka BJ Habibie Jelang Prosesi Pemakaman
2. Depresi
Kesehatan psikologis laki-laki dengan pemikiran cemerlang itu mulai terganggu saat kepergian istri tercintanya Hasri Ainun Besari atau yang akrab disapa Ainun. Diungkap dalam konferensi pers film 'Habibie Ainun', Habibie mengaku sangat depresi beberapa hari setelah kepergian Ainun.
Dokter mengatakan Habibie mengalami depresi atau gangguan psikologis yang disebut juga psikosomatik malignant. Ini adalah penyakit kejiwaan karena kehilangan seseorang yang begitu dekat. Habibie bisa sembuh setelah dokter menuntunnya menulis kesedihannya dalam buku selama 2,5 bulan lamanya.
3. Infeksi bakteri
Tepatnya pada 2016, Habibie kembali terbaring di rumah sakit karena mengidap infeksi bakteri. Kabar dirawatnya insinyur itu membuat kegegeran di tengah masyarakat karena tiba-tiba harus dilarikan ke rumah sakit RSPAD Gatot Subroto.
Gejala yang timbul hanyalah demam, tapi pada akhirnya demi pemulihan hanya sedikit orang yang bisa menjenguk laki-laki kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 itu.
4. Bronkitis
Pada 2017 lalu, Habibie menderita batuk parah dan harus dilarikan lagi ke RSPAD Gatot Subroto. Penyakit ini memang kerap diderita orang dengan usia lanjut karena meradangnya saluran pernapasan utama.
Akibatnya, Habibie pun menjalani pengobatan intensif dan harus beristirahat maksimal. Penyakit ini juga membuat laki-laki berpredikat insinyur itu harus dirawat di Jerman pada 2018.
5. Penyakit Jantung
Beberapa hari terakhir Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) itu memang kembali dirawat intensif sejak 1 September 2019 karena masalah kebocoran klep jantung. Kondisi ini pun menyebabkan paru-parunya yang pernah bermasalah terendam air 1,5 liter dan membuatnya kesulitan bernapas.
Sebanyak 34 dokter ahli diterjunkan untuk merawat keadaan putra terbaik bangsa itu. Belum lagi 10 dokter yang selama ini memantau kesehatan Habibie juga ikut dikerahkan.
Hingga pagi sampai sore hari para medis mengerahkan mampua terbaiknya, tapi sang kuasa berkata lain sang inovator Indonesia itu akhirnya harus berpulang pukul 18.05 WIB, Rabu, 11 September 2019 dan bersiap dimakamkan di sisi istri tercintanya pada Kamis (12/9/2019).
Selamat jalan Eyang Habibie, karya dan pemikiranmu akan selalu di kenang dan abadi.