Kesehatan psikologis laki-laki dengan pemikiran cemerlang itu mulai terganggu saat kepergian istri tercintanya Hasri Ainun Besari atau yang akrab disapa Ainun. Diungkap dalam konferensi pers film 'Habibie Ainun', Habibie mengaku sangat depresi beberapa hari setelah kepergian Ainun.
Dokter mengatakan Habibie mengalami depresi atau gangguan psikologis yang disebut juga psikosomatik malignant. Ini adalah penyakit kejiwaan karena kehilangan seseorang yang begitu dekat. Habibie bisa sembuh setelah dokter menuntunnya menulis kesedihannya dalam buku selama 2,5 bulan lamanya.
3. Infeksi bakteri
Tepatnya pada 2016, Habibie kembali terbaring di rumah sakit karena mengidap infeksi bakteri. Kabar dirawatnya insinyur itu membuat kegegeran di tengah masyarakat karena tiba-tiba harus dilarikan ke rumah sakit RSPAD Gatot Subroto.
Baca Juga: BJ Habibie Wafat, 3 Ruas Jalan Ganjil Genap di Jakarta Dihentikan Sementara
Gejala yang timbul hanyalah demam, tapi pada akhirnya demi pemulihan hanya sedikit orang yang bisa menjenguk laki-laki kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 itu.
4. Bronkitis
Pada 2017 lalu, Habibie menderita batuk parah dan harus dilarikan lagi ke RSPAD Gatot Subroto. Penyakit ini memang kerap diderita orang dengan usia lanjut karena meradangnya saluran pernapasan utama.
Akibatnya, Habibie pun menjalani pengobatan intensif dan harus beristirahat maksimal. Penyakit ini juga membuat laki-laki berpredikat insinyur itu harus dirawat di Jerman pada 2018.
5. Penyakit Jantung
Baca Juga: Suasana Rumah Duka BJ Habibie Jelang Prosesi Pemakaman
Beberapa hari terakhir Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) itu memang kembali dirawat intensif sejak 1 September 2019 karena masalah kebocoran klep jantung. Kondisi ini pun menyebabkan paru-parunya yang pernah bermasalah terendam air 1,5 liter dan membuatnya kesulitan bernapas.