Lembaga Kesehatan AS Minta Masyarakat Jauhi Penggunaan Rokok Elektrik

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Rabu, 11 September 2019 | 07:10 WIB
Lembaga Kesehatan AS Minta Masyarakat Jauhi Penggunaan Rokok Elektrik
Lembaga Kesehatan AS Minta Masyarakat Jauhi Penggunaan Rokok Elektrik
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Kesehatan AS Minta Masyarakat Jauhi Penggunaan Rokok Elektrik

Kasus rokok elektrik di AS yang diduga menjadi penyebab banyaknya kematian karena penyakit paru-paru kian menjadi isu yang hangat diperbincangkan.

Asosiasi Kedokteran Amerika (AMA) mendesak semua orang untuk menghindari penggunaan rokok elektrik, yang baru-baru ini diduga menyebabkan 450 kasus penyakit paru-paru di seluruh negeri, termasuk lima kematian.

"Penyakit paru-paru terkait rokok elektrik yang saat ini melanda di seluruh negeri menekankan kembali keyakinan kami bahwa penggunaan rokok elektrik dan vaping adalah epidemi kesehatan masyarakat yang mendesak dan harus ditangani," kata juru bicara AMA, Selasa 10 September 2019 seperti mengutip VOAIndonesia.

Baca Juga: Raksasa Rokok Elektrik di AS Jadi Sorotan, Diduga Biang Penyakit Paru-Paru

AMA adalah salah satu organisasi dokter paling berpengaruh di Amerika. AMA mengatakan siapa pun yang baru-baru ini menggunakan rokok elektrik dan mengalami batuk, sesak napas, atau nyeri dada harus secepatnya mencari perawatan medis.

AMA menghimbau Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) mempercepat regulasi federal terkait rokok elektrik, termasuk larangan langsung pada perangkat yang menarik untuk kaum muda.

Sebelumnya Senin (9/9), FDA mengirim surat peringatan keras kepada produsen rokok elektrik terbesar, Juul, menuduhnya secara ilegal membuat klaim yang belum terbukti tentang keamanan produk dan pemasarannya kepada kaum muda.

Pedagang Rokok elektronik di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (19/5).
Ilustrasi rokok elektrik [Suara.com]

Para regulator federal menuduh Juul mempromosikan produknya "jauh lebih aman daripada rokok" sebelum menunjukkan bukti ilmiah untuk mendukung klaim itu.

"Juul telah mengabaikan hukum dan dengan sangat memprihatinkan, membuat beberapa pernyataan ini di sekolah kepada anak-anak muda kita, jika peningkatan yang meresahkan dalam penggunaan rokok Elektrik ini terus berlanjut, terutama melalui penggunaan berbagai perasa yang menarik bagi anak-anak, kami akan mengambil tindakan yang lebih agresif lagi,” demikian FDA memperingatkan.

Baca Juga: Pakai Rokok Elektrik, 193 Orang di Amerika Meninggal Akibat Sakit Paru-Paru

FDA juga mengeluh Juul memasarkan produknya sebagai "produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi" tanpa perintah FDA.

Juul mengatakan program sekolahnya bertujuan untuk mencegah kaum muda melakukan vaping. Namun perusahaan itu mengatakan telah menghentikan presentasi-presentasinya tahun lalu.

Juul kini juga tidak lagi menggunakan media sosial untuk memasarkan produk-produknya dan telah menarik rokok elektrik dengan rasa permen dan buah dari rak-rak toko untuk membatasi ketersediaannya bagi anak muda.

Rokok Elektrik bekerja dengan memanaskan tempat khusus nikotin yang diisi cairan untuk menghasilkan uap. Meskipun sebagian besar ahli sepakat rokok jenis itu tidak sebahaya dibanding menghirup asap tembakau, belum cukup banyak penelitian untuk menyatakan rokok elektrik adalah alternatif yang benar-benar aman dari rokok biasa.

Pakar kesehatan yakin serangkaian penyakit paru-paru baru-baru ini di lebih dari 20 negara mungkin terkait dengan bahan kimia yang digunakan dalam rokok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI