Suara.com - Sebuah video tentang seorang ibu marah-marah di KRL karena dipanggil "nenek" sempat viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan ibu tersebut menginjak kaki seorang perempuan lantaran tersinggung dipanggil "nenek".
Video berdurasi 44 detik itu pun menjadi topik hangat warganet. Banyak pula yang bingung dengan sikap ibu tersebut karena terlihat marah besar hanya karena dipanggil "nenek".
Selain ibu yang viral itu, Anda pasti pernah menemui seorang wanita atau pria paruh baya yang enggan dipanggil nenek. Bahkan banyak pula kakek dan nenek zaman now yang sudah memiliki cucu tapi tidak mau memiliki panggilan tersebut.
Menurut situs pengasuhan yang dilansir dari Now to Love, panggil kakek dan nenek sekarang seolah dipandang sebagai istilah "penuaan". Karena itu, muncul sebuah tren baru kalau wanita dan pria paruh baya tidak selalu dipanggil dengan sebutan kakek dan nenek.
Baca Juga: Dokter Sarankan Lansia Olahraga 2 Kali Seminggu, Ini Alasannya!
Linn Wellford, penulis The New Grandparents Name Book juga mengatakan kakek dan nenek sekarang banyak yang merasa masih muda. Sehingga tak merasa mereka sudah terlihat renta hingga tak terima dijuluki kakek dan nenek.
"Sebagian besar orang generasi boomer saya melihat diri mereka muda. Sehingga mereka mencari nama panggilan lain untuk menggantikan kakek dan nenek," jelasnya.
Bahkan seseorang pernah mengeluhkan soal ibunya yang tidak ingin dipanggil nenek oleh cucunya melalui situs Mommyish. Ia mengatakan bahwa ibunya selalu ingin dipanggil "mama" oleh cucunya karena tak ingin terkesan sangat tua dengan panggilan "nenek".
Hal ini sering kali terjadi karena beberapa wanita dan pria merasa tidak nyaman dengan panggilan "nenek" yang seolah sudah tua dan lemah.
Baca Juga: Pria Lansia Ditemukan Gosong di Lokasi Tempatnya Membakar Sampah