Suara.com - 4 Risiko Kesehatan Akibat Sering Pinjam Helm dan Bergiliran Memakainya.
Penggunaan helm saat berkendara roda dua merupakan bagian penting dari peduli keselamatan. Helm melindungi kepala Anda dari cedera jika terjadi kecelakaan.
Namun, bagi Anda yang bukan pengendara atau hanya penumpang, sering kali meminjam helm khususnya jika menggunakan jasa ojek. Meski memberi perlindungan, meminjam helm orang lain atau memakai helm bergantian bisa menularkan berbagai penyakit lho.
Berikut berbagai penyakit yang bisa menular dari penggunaan helm secara bergantian dilansir dari Hello Sehat.
Baca Juga: 6 Temuan Keren Mahasiswa Kita: Reli Mobil Listrik sampai Helm Sawit
1. Kutu rambut
Kutu rambut hidup di kulit kepala, alis, bahkan bulu mata seseorang. Kutu ini memakan darah manusia sehingga menimbulkan rasa gatal. Jika terus digaruk, kulit kepala Anda bisa terluka.
Kutu rambut sangat mudah menular. Anda dapat ketularan jika meminjam helm yang sebelumnya dipakai oleh orang yang punya kutu rambut.
Kutu dapat loncat dari helaian rambut ke tali pengait helm atau kain pelindung bagian dalam helm dan singgah sementara di sana. Ketika Anda selanjutnya yang memakai helm itu, risiko tertular kutu rambut sangat besar.
2. Kurap
Baca Juga: Cegah Kecelakaan di Jalan Raya, BPJS Ketenagakerjaan Bagi-bagi Helm
Kurap merupakan salah satu jenis infeksi kulit kepala oleh jamur dermatofita. Infeksi ini bisa menyebabkan bercak kemerahan berbentuk cincin dan bersisik pada kulit. Bercak ini dapat menimbulkan rasa gatal, jika tidak diobati bisa menyebabkan kebotakan.
Menurut CDC, kurap dapat menular dari melalui benda-benda orang yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, topi, sisir, atau helm. Jadi, meminjam helm orang lain saat naik ojek bisa meningkatkan risiko Anda terkena kurap di kulit kepala.
3. Kudis
Selain kurap, kudis juga bisa menular dengan mudah. Kondisi ini terjadi akibat serangan parasit jenis Sarcoptes scabiei var. Hominis pada lapisan kulit.
Awalnya parasit kudis hanya menempel di permukaan kulit, sampai kemudian masuk ke sela-sela kulit dan bertelur di dalamnya. Kulit yang dihinggapi parasit kudis akan terasa gatal dan memunculkan ruam merah seperti jerawat.
Penyebaran penyakit kulit ini umumnya terjadi melalui kontak langsung berkepanjangan. Namun, bisa juga menyebar dari benda yang dipakai oleh orang yang terinfeksi. Itu artinya, jika Anda meminjam helm orang lain yang terinfeksi kudis, Anda akan berisiko terkena penyakit yang sama.
4. Infeksi bakteri staphylococcus
Bakteri Staphylococcus merupakan jenis kuman yang biasa ditemukan pada kulit atau hidung orang sehat.
Namun ketika jumlahnya berlebihan, bakteri ini akan menyebabkan penyakit yang disebut impetigo, meski kemungkinan infeksinya relatif kecil. Impetigo adalah infeksi yang menimbulkan lenting kemerahan gatal pada kulit. Lenting impetig bisa pecah kapan saja.
Penularannya melalui kontak kulit antara orang yang terinfeksi dengan orang lain yang memiliki luka di kulit. Meminjam helm orang lain bisa menjadi salah satu cara penularan impetigo, bila sebelumnya helm digunakan oleh orang yang terinfeksi dan Anda yang menggunakan setelahnya memiliki luka di kulit kepala.
Meski kecil kemungkinannya, Anda tidak boleh menganggap sepele. Pasalnya, bakteri staph bisa mengancam nyawa jika infeksinya sampai memasuki aliran darah dan menyerang paru atau jantung.
Mencegah bahaya meminjam helm pada orang lain
Kunci pencegahannya adalah tidak memakai helm secara bergiliran.
Jika Anda terbiasa naik ojek ke mana pun, bawalah helm milik Anda sendiri. Selain lebih aman, Anda tentu lebih nyaman menggunakan helm sendiri yang lebih terjamin kebersihannya.
Namun jika hal ini tidak memungkinkan, selalu sediakan hair cap (penutup rambut) antiair yang terbuat dari plastik. Ini lebih baik ketimbang meminjam helm yang sebelumnya dipakai orang lain.