Suara.com - Seorang wanita asal Inggris mengalami kelumpuhan setelah digigit laba-laba di rumahnya. Ia tidak mengira gigitan laba-laba akan meninggalkan rasa sakit luar biasa.
Wanita itu bernama Nic Mitchell-Brown. Mulanya, Nic mengaku merasakan sakit punggung parah hingga membutuhkan pertolongan darurat setelah digigit laba-laba.
Seminggu kemudian, Nic masih merasakan efek dari gigitan laba-laba tersebut. Bahkan, Nic juga mengalami gejolak emosi tidak stabil dan perubahan fisik.
"Umumnya, laba-laba di rumah tidak menggigit dan racunnya tidak berbahaya secara medis," kata Profesor Adam Hart, dikutip dari Mirror.
Baca Juga: Leher Kaku saat Bangun Pagi, Setelahnya Gadis Muda Ini Alami Kelumpuhan!
Nic lantas mengeluhkan yang dialaminya setelah digigit laba-laba melalui media sosial. Seorang penggemar laba-laba pun membantu mengidentifikasi penyebabnya merasa sakit berlarut-larut.
Beberapa hari berikutnya, Nic hendak pergi ke suatu tempat mengenakan celana jeans. Namun ketika ia melangkah, tiba-tiba ia merasa sakit di bagian kaki kanannya, seolah ada seseorang yang menusukkan pisau di kakinya.
"Aku memukul kakiku yang terasa sakit karena aku kira ada nyamuk yang menggigit," katanya.
Beberapa menit berlalu, rasa sakitnya belum hilang. Nic melihat ada benjolan seperti jerawat merah di bagian kakinya yang sakit. Namun, saat itu Nic hanya mengonsumsi antihistamin untuk meredakan rasa sakitnya.
Sayangnya, itu tidak cukup membantu meredakan. Hari berikutnya, Nic kembali mengonsumsi antihistamin dan rasa sakitnya semakin parah.
Baca Juga: Awalnya Cuma Batuk dan Flu, Wanita Ini Mendadak Alami Kelumpuhan Total
Nic merasa kesakitan di bagian kaki, perut, dan punggungnya. Ketika ia periksa, dokter menyatakan Nic mengalami overdosis antihistamin yang membuat ginjalnya tidak berfungsi baik dan membesar. Ia pun disarankan minum banyak air putih
Nic lantas kembali mengeluhkan kondisinya di media sosial. Saat itu, ia juga membuka unggahannya yang sebelumnya soal laba-laba.
Seorang warganet bernama Profesor Hart kemudian memberi tahu jenis laba-laba yang diduga menggigitnya.
Profesor Hart menjelaskan bahwa laba-laba yang menggigit Nic merupakan spesies eratigena. Itu adalah laba-laba rumah yang racunnya tidak dianggap berbahaya.
"Ahli arachnologis mengidentifikasi sebagai spesies eratigena, laba-laba rumah yang bisa menggigit tetapi sangat jarang. Racunnya juga tidak dianggap sebagai masalah medis. Meskipun gigitannya menyakitkan, tetapi tidak menyebabkan masalah medis lebih luas," jelasnya.
Saat itulah Nic menduga bahwa kaki kanannya yang terasa sakit adalah akibat gigitan laba-laba. Akibatnya, Nic menjadi kesulitan berjalan karena kondisi kakinya yang merah dan membengkak.