Agar Penggunaan Gadget Anak Bermanfaat, Orang Tua Diminta Inovasi

Minggu, 08 September 2019 | 14:02 WIB
Agar Penggunaan Gadget Anak Bermanfaat, Orang Tua Diminta Inovasi
Anak menggunakan gadget dengan bermanfaat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agar Penggunaan Gadget Anak Bermanfaat, Orang Tua Diminta Inovasi

Penggunaan gadget pada anak seharusnya tidak perlu membuat orang tua khawatir. Menurut pakar, penggunaan gadget juga miliki segudang manfaat, termasuk untuk berinovasi.

Pengamat dan Praktisi Pendidikan dan Sains Indra Charismiadji menyarankan para orang tua alih-alih melarang anaknya bermain gadget, ada baiknya ubah rasa penasaran mereka menjadi lebih produktif dengan cara mengarahkan gadget sebagai alat kerja.

"Mereka itu dibangkitkan rasa ingin tahunya kasih tantangan, mereka sekarang main game dengan berikan tantangan, bisa nggak bikin game dengan kayak yang dimainkan sekarang," ujar Indra dalam acara diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Baca Juga: Soal Anak dan Gadget, Mario Irwinsyah: Temui Psikiater dan Ustaz

Dari sana saat anak merasa tertantang biasanya mereka akan langsung antusias dan coba-coba berbagai aplikasi membuat game, menggambar, video atau fotografi. Saat mereka kecanduan tapi asik dan produktif secara tidak langsung orang tua berhasil mengarahkan, tidak lagi menjadikan game sebagai alat main, tapi alat bekerja.

"Karena kita tidak disiapkan gunakan itu (gadget) sebagai alat kerja bukan hiburan. Sekarang yang harusnya alat kerja ini dipakai sebagai alat hiburan karena nggak ada yang ngajarin juga," papar Indra.

Anak menggunakan gadget dengan bermanfaat. (Shutterstock)
Anak menggunakan gadget dengan bermanfaat. (Shutterstock)

Indra mengatakan jika nantinya sudah berhasil jadikan gadget sebagai alat kerja, dengan sendirinya dia akan bosan dan saat ingin bermain tidak lagi menggunakan gadget. Tapi dengan catatan penting, orang tua tidak boleh memaksa, karena jika sudah terpaksa kreativitas akan terbatas.

"Sebetulnya tinggal menggesar dari yang pengguna jadi pencipta, kuncinya di orang tua. Orang tua itu punya ilusi mampu kontrol orang lain, saat anak dipagerin, tidak ada yang bisa menjamin anak tidak akan melompati pager tersebut," jelas Indra.

Jika dilarang menggunakan gadget, anak justru makin penasaran dan bukan tidak mungkin diam-diam menggunakan gadget tanpa sepengetahuan orang tua.

Baca Juga: Keseringan Main Gadget, Anak Jadi Malas Belajar dan Tidak Produktif

"Ketika dilarang akan akan mencari jalan lain melompati pagar. Penting itu dorong anak jadi cerdas, bisa pilih yang baik atau tidak," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI