Suara.com - Obesitas dan bau badan ternyata berhubungan, dan ini dibuktikan oleh peneliti dari University of Otago yang dipublikasikan di jurnal Obesity Review internasional.
"Setelah mengumpulkan bukti, kami menemukan sebenarnya ada hubungan yang kuat antara berat badan seseorang dan kemampuan menciumnya, semakin baik seseorang dapat mencium, semakin besar kemungkinan orang tersebut menjadi langsing, atau sebaliknya," Dr. Mei Peng, penulis utama penelitian dari Departemen Ilmu Pangan Universitas Otago.
Dr. Peng mengatakan penciuman merupakan indera paling penting untuk memengaruhi perilaku makan dengan mendeteksi dan membedakan antara rasa yang berbeda.
"Kami menemukan kemampuan orang gemuk untuk mendeteksi dan membedakan bau tidak seefisien orang langsing," lanjut Dr. Peng, melansir Medical Express.
Baca Juga: Rajin Bikin Video Makan, Gadis Gemuk Ini Hasilkan Ratusan Juta Setahun
Para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih dekat dengan obesitas memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk mencium dan mengidentifikasi bau.
Misalnya, mereka mungkin lebih tertarik pada makanan yang lebih asin seperti bacon dan sirup maple daripada makanan yang lebih hambar seperti sereal rendah lemak dengan sedikit gula.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti berhipotesis obesitas mengubah metabolisme seseorang, yang mempengaruhi jalur komunikasi antara usus dan otak.
Untuk membangun kembali jalur antara usus dan otak, para peneliti mempertimbangkan efek dari dua perawatan obesitas bedah.
Mereka melihat pengangkatan lambung dan bypass lambung (prosedur bedah yang melibatkan membagi lambung menjadi dua kantong dan menata ulang usus kecil untuk terhubung ke keduanya).
Baca Juga: Sakit Hati Disebut Gemuk, Gadis Ini Tikam Kekasihnya 6 Kali Pakai Gunting
Temuan menunjukkan pengangkatan lambung dapat meningkatkan kemampuan penciuman, sementara operasi obesitas lainnya tidak memiliki efek yang sama.
Peng berharap bahwa temuan ini akan meningkatkan kesadaran tentang hubungan kritis antara kebiasaan makan dan indera.