Bukan Penyakit Jantung, Ini Penyebab Kematian Terbesar di Negara Maju

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 06 September 2019 | 14:44 WIB
Bukan Penyakit Jantung, Ini Penyebab Kematian Terbesar di Negara Maju
Kanker jadi penyebab kematian terbesar di negara maju. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan Penyakit Jantung, Ini Penyebab Kematian Terbesar di Negara Maju

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di berbagai negara. Namun berdasarkan penelitian terbaru, penyakit jantung kini bukan lagi penyebab kematian utama di negara maju.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal The Lancet menyebut, kanker kini menggeser penyakit jantung sebagai penyebab kematian utama di negara maju.

"Dunia sedang menyaksikan sebuah transisi epidemi baru di antara berbagai kategori penyakit tak menular, dengan penyakit jantung yang tak lagi menjadi penyebab utama kematian di negara-negara berpendapatan tinggi," terang Gilles Deganais, seorang profesor emeritus Universitas Laval, Quebec, Kanada, dilansir VOA Indonesia.

Baca Juga: 99 Tahun, Pelayanan RSCM Setara dengan RS Negara Maju

Ia mengatakan penelitian timnya menunjukkan bahwa kanker menjadi penyebab kematian terbanyak kedua di dunia pada 2017, menyumbang hanya seperempat atau 26 persen dari semua kematian.

Deganais mengatakan bahwa seiring dengan penurunan angka penyakit jantung secara global, kanker bisa jadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dalam beberapa dekade lagi.

Penelitian itu dilakukan terhadap lebih dari 160.000 orang dewasa di negara dengan pendapatan tinggi, menengah, dan rendah dalam kurun waktu 10 tahun. Hasil studi membuktikan masyarakat di negara miskin rata-rata 2,5 kali lebih berisiko meninggal akibat penyakit jantung ketimbang mereka dari negara makmur.

Sebaliknya, penelitian ini menemukan penyakit tak menular seperti kanker dan pneumonia lebih jarang diderita orang-orang di negara berpendapatan rendah ketimbang negara makmur.

Penelitian kedua, yang juga dilaksanakan peneliti Kanada, dan pengamatan terhadap data pasien dari 21 negara yang sama, menemukan bahwa faktor risiko yang dapat dikontrol menyumbang 70 persen kasus penyakit jantung di dunia.

Baca Juga: Mengapa Banyak Anak Kembar Dilahirkan di Negara Maju?

Mereka menjelaskan bahwa faktor-faktor ini termasuk diet dan faktor perilaku serta sosial-ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI