Suara.com - Pasutri Ingin Coba Seks Oral, Ini Pesan dari Pakar Kesehatan Seksual
Belum lama ini ramai Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP Kekerasan Seksual yang akan memasuki masa pengesahan di kursi parlemen. Salah satunya itu tentang unsur pemerkosaan, saat istri dipaksa melakukan seks oral oleh suami.
Pengesahan pasal ini semakin menguat dan akan segera rampung, mengingat banyak orang menganggap seks oral cara yang tidak aman dan berpotensi tularkan penyakit. Tapi bagaimana pendapat pakar kesehatan seksual, benarkah seks oral berisiko menularkan penyakit kelamin?
Pakar kesehatan seksual, Dr Haekal Anshari, M.Biomed (AAM) berpendapat pada dasarnya seks oral terbilang aman selama kelamin dan mulut dijaga kebersihannya sebelum melakukan hubungan seks.
Baca Juga: Sebelum Seks Oral, Perhatikan 5 Langkah Kebersihan Ini Dahulu
"Sebetulnya teknik ini memang satu yang spesifik, kalau ingin lakukan seks oral harus dijaga area Intim dan mulut. Kalau lelaki lakukan seks oral ke perempuan, harus lembut. Jangan sampai tergigit. Maka butuh kesiapan," ujar Dr Haekal di Jakarta, Rabu (4/9/2019)
Seks oral juga kata Dr Haekal dapat membantu lelaki ataupun perempuan mendapat klimaks dan orgasmenya lebilih cepat. Jika biasanya selama ini kesulitan melakukannya dengan cara penetrasi.
Seks oral dijelaskan Dr Haekal bisa jadi bagian dari foreplay sebelum lakukan hubungan seks.
"seks oral lebih mudah terangsang, stimulasi rangsangan langsung ke titik vagina, clitoris ini seperti penis pada lelaki. Kalo terangsang sama dengan perempuan juga," jelasnya.
Sementara itu dibanding pada lelaki, pencapaian perempuan untuk mendapat orgasme lebih sulit, mengingat posisi alat kelamin lelaki berada di luar dan perempuan ada di dalam. Apalagi proses perempuan untuk terangsang cukup lama, karenanya membutuhkan foreplay.
Baca Juga: Seks Oral Lebih Bisa Mencegah Penyakit Menular Seksual? Ini Faktanya!