Studi : Dua Gelas Soft Drink Sehari Tingkatkan Kematian Dini

Rabu, 04 September 2019 | 18:30 WIB
Studi : Dua Gelas Soft Drink Sehari Tingkatkan Kematian Dini
Ilustrasi meminum 2 gelas soft drink setiap hari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi : Dua Gelas soft Drink Sehari Tingkatkan Kematian Dini.

Penelitian yang dilakukan WHO baru-baru ini mengungkap, mengonsumsi dua minuman ringan (soft drink) sehari, baik yang mengandung gula atau pemanis buatan, dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Untuk penelitian ini, WHO menganalisis data lebih dari 450 ribu orang dewasa di 10 negara Eropa. Peserta memiliki usia rata-rata lebih dari 50 tahun. Namun, mereka yang memiliki kondisi kesehatan seperti kanker, penyakit jantung atau diabetes sejak awal tidak dimasukkan dalam analisis.

Individu bergabung dengan penelitian ini antara tahun 1992 dan 2000 dan kemudian ditindaklanjuti selama rata-rata 16 tahun. Di sepanjang waktu tersebut ada lebih dari 41.600 kematian tercatat.

Selama penelitian, peserta ditanya sejumlah pertanyaan tentang aspek gaya hidup mereka seperti olahraga, merokok dan berat badan serta diet dan gizi, termasuk konsumsi rata-rata minuman bersoda, sari buah murni dan minuman energi.

Baca Juga: Kecelakaan, Ojol Gantikan Pesanan Minuman dan Kasih Bonus ke Pelanggan

Laporan, yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, menunjukkan bahwa 9,3 persen dari mereka yang minum kurang dari satu gelas minuman ringan dalam sebulan, meninggal selama penelitian 16 tahun tahun ini berlangsung. Sementara kematian di antara mereka yang minum dua atau lebih dari 250ml gelas sehari meningkat menjadi 11,5 persen.

Para peneliti mengatakan bahwa ketika faktor-faktor lain seperti indeks massa tubuh, diet, aktivitas fisik, merokok dan pendidikan dipertimbangkan, angka-angka tersebut diterjemahkan ke 17 persen risiko kematian yang lebih tinggi di antara mereka yang mengonsumsi dua gelas minuman ringan sehari, dibandingkan dengan mereka yang minum lebih sedikit.

Kecenderungan ini terlihat untuk minuman yang dimaniskan dengan gula dan pemanis buatan, dan hasil yang serupa juga terlihat untuk lelaki dan perempuan.

Ketika para peneliti melihat penyebab spesifik kematian di antara para peserta, mereka menemukan bahwa seringnya mengonsumsi minuman ringan yang dimaniskan dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit peredaran darah.

Sementara itu, minuman ringan yang dimaniskan dengan pemanis buatan dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit pencernaan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Cuma Beli Soft Drink, Perempuan Ini Curhat Dimarahi Pacar

Semua minuman ringan juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih besar akibat penyakit Parkinson.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa walaupun penelitian ini tidak membuktikan bahwa minuman ringan adalah satu-satunya penyebab meningkatnya risiko kematian dini, penelitian ini mendukung upaya pemerintah baru-baru ini untuk mengurangi konsumsi minuman ringan oleh masyarakat.

“Hasil kami untuk minuman ringan yang dimaniskan dengan gula memberikan dukungan lebih lanjut untuk membatasi konsumsi dan menggantikannya dengan minuman sehat lainnya, atau yang disarankan air,” kata Dr. Neil Murphy, rekan penulis penelitian dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, bagian dari WHO.

Murphy menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menemukan kemungkinan alasan mengapa pemanis buatan dalam soft drink dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan tingkatkan kematian dini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI