Pihaknya juga berpendapat hubungan seks di luar nikah pasti membuat seseorang merasa lebih tertantang.
"Dampak lainnya feeling exciting. Apapun yang dilakukan sembunyi-sembunyi itu rasanya lebih nikmat daripada kalau dilakukan biasa. Makanya hubungan seks di luar nikah sambil sembunyi-sembunyi itu lebih nikmat karena di situ ada adrenalin. Saat itu adrenalinnya tertantang," katanya.

Di sisi lain ketika seseorang melakukan hubungan seks dengan benar atau tidak tersembunyi, pihak bersangkutan bisa merasa kurang tantangan dan akhirnya meningkatkan potensi selingkuh.
"Tapi kalau itu dilakukan dengan benar, adrenalin tidak tertantang dan tidak ada sesuatu yang menarik, ya itu bahaya di situ," sambungnya.
Baca Juga: Garap Disertasi Kontroversial, Abdul Aziz Akui Batinnya Bergejolak
Selain itu, Profesor Koentjoro juga memandang hubungan seks di luar nikah bisa meningkatkan risiko kekerasan dalam hubungan. Pasalnya, hubungan seks pra nikah biasanya menyebabkan ketergantungan seksual.
Ketergantungan seksual itulah yang bisa memicu tindak kekerasan. Misalnya, ketika salah satu pihak ingin melakukan hubungan seksual tetapi satunya tidak bisa memenuhi. Hal itu bisa menyebabkan pemaksaan dan memicu kekerasan.
"Ketika terjadi ketergantungan seks, pasangannya juga siapa? Kan tidak bisa berhubungan seks pada setiap orang. Ketika seseorang itu minta dilayani oleh pacarnya, tapi pacarnya tidak mau, ya bisa saja terjadi kekerasan," jelasnya.