Diet Keripik dan Daging Olahan, Remaja Ini Alami Kebutaan Permanen

Selasa, 03 September 2019 | 14:00 WIB
Diet Keripik dan Daging Olahan, Remaja Ini Alami Kebutaan Permanen
Ilustrasi diet makan olahan daging bertahun-tahun membuat remaja ini kehilangan penglihatan dan pendengarannya. (Unsplash/Eduardo D)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diet Keripik dan Daging Olahan, Remaja Ini Alami Kebutaan Permanen.

Seorang remaja yang selama bertahun-tahun menjalani diet keripik, roti putih, dan daging olahan, harus kehilangan pendengaran dan penglihatannya karena kekurangan vitamin dan mineral.

Dilansir dari News Sky, remaja yang tidak disebutkan namanya ini, pertama kali pergi ke dokter karena mengeluh kelelahan ketika dia berusia 14 tahun.

Tes menunjukkan bahwa remaja asal Bristol, Inggris ini memiliki kadar vitamin B12 yang rendah dan anemia makrositik, suatu kondisi yang membawa sel darah merah lebih besar dari normal.

Baca Juga: Ayu Dyah Pasha Sebut Diet Tidak Sehat Bikin Otak Bolot, Waduh!

Dikatakan bahwa penyakitnya disebabkan karena ia terlalu sering makan makanan cepat saji.

Sebuah laporan oleh para peneliti dari Rumah Sakit Mata Bristol, yang diterbitkan di dalam Annals of Internal Medicine, mengatakan, saat itu dia diberikan suntikan B12 dan saran diet sehat, tetapi ketika dia kembali ke dokter setahun kemudian pendengaran dan penglihatannya makin terganggu.

Laporan itu juga mengatakan bahwa pada usia 17 tahun, penglihatan pasien menjadi semakin buruk, sampai akhirnya mengalami kebutaan.

Pada titik inilah ia mengaku bahwa sejak sekolah dasar ia menghindari makanan dengan tekstur tertentu dan hanya makan kentang goreng, Pringles, roti putih, irisan ham olahan, dan sosis.

"Pada saat kondisinya didiagnosis, pasien mengalami gangguan penglihatan secara permanen," kata laporan itu.

Baca Juga: Jalani Diet Buah, Pasangan Suami Istri Ini Rasakan Perubahannya 2 Minggu

Menyelidiki nutrisi remaja tersebu, dokter menemukan kekurangan vitamin B12 dan vitamin D, membuat kepadatan mineral tulang menjadi berkurang dan kadar tembaga dan selenium menjadi rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI